Mohon tunggu...
Andri Imam Fauzi
Andri Imam Fauzi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Traveler

Explore the outdoor

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Brown Canyon Semarang, Gratis tapi Ada yang Harus Dikorbankan

5 April 2019   21:49 Diperbarui: 5 April 2019   22:06 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi
dok. pribadi
Oh, iya, karena perkiraan saya meleset, saya ke sini gak berbekal sendal atau alas kaki yang biasa dipake di medan kayak gitu. Buat kalian yang mau ke sini, mending pake sendal atau alas kaki yang sesuai buat ke sini. Atau, alas kaki kalian akan bernasib sama kayak sepatu saya ini. Oke, cukup soal alas kaki.

Sepanjang mata memandang ke segala arah yang diliat cuma tebing batu, kolam tambang, kerukan galian sisa penambangan, dan siluet pegunungan di arah barat, yang saya yakin pas matahari terbenam pasti bakal bikin mata gak mau ngalihin pandangan.

Dari beberapa hal yang udah saya sebutin di atas, yang sukses bikin mata melirik, dan bisa dibilang jadi "icon"-nya Brown Canyon adalah, sepasang tebing yang menjulang dan mengerucut ke atas.

Sepasang tebing batu yang di bagian puncaknya ditumbuhi beberapa pohon, yang bisa bikin kita mikir, itu gimana caranya pohon bisa tumbuh di sana. Tebing itu bisa jadi kayak gitu karena hasil dari proses penambangan, dan bikin saya mikir, "itu gimana bisa sampe kayak gitu?"

dok. pribadi
dok. pribadi
Saat saya ke sana, kebetulan sepi gak ada wisatawan lainnya karena pas saya ke sana bener-bener habis hujan. Di sana cuma ada beberapa warga lokal yang asik berbincang di sebuah gubuk peristirahatan.

Di sini banyak spot yang bisa dieksplor buat dijadiin latar berfoto, tapi karena saya terbatas sama jalan yang susah dijangkau, akhirnya saya harus puas cuma eksplor sedikit sisi dari lokasi ini.

Saya udah kebayang sebenernya kalo ke sini pas musim panas, pasti suasananya bakal keliatan kayak lagi di padang bebatuan dengan tebing dan ngarai di sekelilingnya. Dan, saya setuju kalo tempat ini dijuluki sebagai Grand Canyon-nya Indonesia.

dok. pribadi
dok. pribadi
Oh, iya yang bikin saya yakin kalo tempat ini masih belum terlalu dilirik jadi buat jadi salah satu destinasi utama, yaitu karena masih terbatasnya fasilitas kayak toilet umum dan tempat peristirahatan. Jadi, kalo ke sini mesti dipersiapin buat antisipasi hal tadi gimana enaknya.

Pun, pas dari lokasi ini ke jalan utama Pucanggading, kita gak bisa pesen ojek online karena keterbatasan sinyal dan lain hal. Satu-satunya yang bisa kita jadiin andalan adalah minta tolong sama warga sekitar yang lagi main di sana, untuk anterin kita sampe ke jalan utama tadi. Mereka baik dan mau tolong kita kok, asal kita juga nunjukkin sikap yang baik juga ke mereka.

Pengorbanan dan perjuangan buat bisa sampe ke sini terbayar kok sama hasil yang didapetin buat muasin mata, hati, dan pikiran buat keluar sejenak dari urusan keseharian. Kalo dibilang apa saya harus pro atau kontra dengan keadaan sekitar, medan jalan, dan fasilitas yang ada di sana, saya akan bilang 50:50. 

Saya dukung jika ada perbaikan fasilitas dan infrastruktur di sana, pasti itu bakal ngembangin lokasi ini jadi salah satu andalan Semarang untuk menggaet wisatawan. Tapi, kalo pun ada, itu semua jangan sampe ngerusak keaslian lokasi ini, yang akan ngegantiin kealamian tempat ini dengan unsur modern yang sebenarnya saya kira gak terlalu diperluin di sini, karena unsur alam gak bisa ditandingin dengan unsur modern.

Instagram: andrimam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun