Mohon tunggu...
Andri Maijar
Andri Maijar Mohon Tunggu... lainnya -

Wartawan di Harian Rakyat Sumbar - Jawa Pos Group

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kampanye Hitam “Black Campaign”, Politisi Cuci Otak Publik Lewat Media

26 Mei 2014   02:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Padang, Rakyat Sumbar -- Kampanye hitam " Black Campaign" yang marak beredar di media sosial seperti facebook dan twitter  menjelang Pemilihan capres dan cawapres sangat meresahkan publik. Hal ini sangat berdampak terhadap simpatik publik terhadap capres dan cawapres pada 9 juli 2014 nanti.

Maraknya berita tentang kegiatan Black campaign ini membuat stabilitas dunia politik menjadi kacau. Hal ini perlu di tanggapi secara serius. Demikian pula aktivitas tim Juru kampanye masing-masing kubu politik yang sudah bergerak dan telah menyatakan “perang” terhadap lawan politiknya.

Dikutip dari wikipedia, Kampanye hitam atau Black Campaign merupakan Penggunaan metode rayuan yang merusak, sindiran atau rumors yang tersebar mengenai sasaran kepada para kandidat atau calon kepada masyarakat agar menimbulkan presepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan publik. Komunikasi ini diusahakan agar menimbulkan fenomena sikap resistensi dari para pemilih, kampanye hitam umumnya dapat dilakukan oleh kandidat atau calon bahkan pihak lain secara efisien karena kekurangan sumber daya yang kuat untuk menyerang salah satu kandidat atau calon lain dengan bermain pada permainan emosi para pemilih agar pada akhirnya dapat meninggalkan kandidat atau calon pilihannya.

Menurut Tifatul Sembiring, selaku Mentri Kominfo pada pembukaan PIN (24/05) menyatakan bahwa rumor-rumor yang berkembang di jejaring sosial membuat kegonjangan di masyarakat. Tapi menurutnya masyarakat indonesia sudah mulai berpikir rasional terhadap rumor-rumor tersebut. Ia (masyarakat-red) tidak begitu percaya tentang apa yang di sampaikan oleh informasi-informasi di internet atau di social media. Menurutnya, Orang sudah mulai sadar apakah berita yang disampaikan itu “HOAX” atau informasi bohong. Selain itu ia juga menegaskan semua pengguna media social rata-rata cerdas, Tidak mudah untuk didikte dan rata-rata independen.

Dilain hal, Terbukti begitu banyaknya para pengguna jejaring sosial masih menanggap berita atau isu yang di sebarkan melalaui media social seperti facebook, twitter, BBM dan lain sebaginya masih menanggapi rumor ini dengan serius. Terbukti dari beberapa tinjauan terhadapa beberapa ibu rumah tangga dan remaja menaggapi ini dengan serius.

Rita, Seorang ibu rumah tangga yang melaporkan terhadap wartawan Rakyat Sumbar yang mengakui bahwa ia sangat yakin dengan percaya tentang pesan yang di sebarkan lewat BBM tersebut. Menurutnya ia mendapatkan informasi dari sumber yang cukup di percaya. Selain itu, Jimi yang juga sebagai pegawai sosial ketika ditanya tentang rumor yang banyak beredar di media social mengakui kalau beberapa informasi tersebut masih ia pertanyakan kebenaranya, tapi menurut pengakuannya, ia juga hampir meyakini bahwa berita yang diterimanya tersebut adalah benar.

Menurut Tifatul, masyarakat diharap lebih dewasa dalam menyikapi kegiatan Black Campaign ini. Jika ada yang melakukan kegiatan Black Campaign maka ia akan dikenakan UU ITE no.11 Tahun 2008.

“Bagi pelaku Black Campaign yang akunnya dikenal, dan ada orang yang melapor maka kita pasti akan mengenakan hukuman. Bagi meraka yang melakukan kegiatan Black Campaign maka ia akan terkena undang-undang ITE no 11 tahun 2008, Siapa yang menyebarkan informasi yang tidak benar di internet dan itu sesuai fakta-faktanya maka dia diancam hukuman 6 tahun penjara, tapi saat ini belum ada yang mengadukan kegiatan ini.” Tambah Tifatul, sabtu (23/05) (Andri Maijar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun