Mohon tunggu...
andri ferdinan
andri ferdinan Mohon Tunggu... -

married with 2 kids

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngerasa Paling Pahlawan

5 Januari 2011   14:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:56 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Heran...sangat mengherankan kok bisa ngerasa paling pahlawan dan istimewa sendiri.

Perjuangan Bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke sdh di mulai sejak 350 tahunan..banyak sekali laki-laki, perempuan, anak-anak maupun para jompo yg meninggal. Baik karena berperang maupun karena jadi korban keganasaan para kaum penjajah.

Banyak Raja, pangeran, cendikiawan, alim ulama, pendeta, ataupun rakyat jelata binasa. Banyak rumah, istana, sawah, sekolah, tempat bisnis hancur lebur karena pemiliknya berjuang mengangkat sejata melawan penjajah.

Lebih baik mati dan hancur daripada jadi pengecut dan penjilat para penjajah.

Tapi tidak sedikit yg enak - enakan berkoloborasi dengan penjajah hanya karena mengamankan singgasana , kerajaan dan bisnisnya. Akhirnya mereka menjadi Raja terus...istananya aman...bisnisnya tambah besar..tambah kaya raya..

Setelah sekian lama sebagai boneka penjajah...dan kaya raya...tiba-tiba dengan memberikan uang kepada Republik ini mereka ngerasa yg paling pahlwan..mereka bilang karena uang tersebut Republik ini bisa berjalan...

Duh rasanya menyesakkan ya..

Apa uang mereka (yg hasil dari menjadi boneka belanda) lebih berharga dari jutaan pahlwan yg mati karena berperang???

Keblinger

Heran ..kok ada orang yg berfikiran seperti itu

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun