Mohon tunggu...
Andri Febrian
Andri Febrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa Universitas Jambi yang hobi menulis dan membagikan informasi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Harga Bitcoin Tembus Rp697 Juta Sebelum Tahun Baru 2024

3 Januari 2024   10:31 Diperbarui: 3 Januari 2024   10:33 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bitcoin dan Uang Dolar. (Pexels/David McBee)

Di awal tahun 2024, harga Bitcoin kembali melonjak tinggi. Harga Bitcoin Selasa (2/1/2024) malam tembus 45.008 USD per 1 BTC, atau setara Rp697 juta (kurs Rp15.493 USD), menurut data Coindesk.Harga Bitcoin kembali melonjak untuk pertama kalinya sejak April 2022. Di tahun 2023, harga bahkan sempat turun di bawah 20 ribu dolar AS per 1 BTC, atau tepatnya 16.600 dolar AS per 1 BTC, yang setara dengan Rp257 juta.

1. Kenapa harga Bitcoin melonjak?

Harga Bitcoin yang meningkat pada awal tahun 2024 disebabkan oleh kenaikan biaya investasi. Tingkat funding fee global rata-rata meningkat hingga 66% selama jam perdagangan Asia, menurut data Matrixport.

Funding fee adalah biaya yang diterima atau harus dibayar oleh trader yang menggunakan leverage berdasarkan perbedaan harga kontrak futures perpetual dengan harga asetnya. Harga aset yang dimaksud adalah harga asli aset kripto di pasar spot yang mendasari kontrak futures.

Tujuan dari biaya atau funding fee adalah untuk membayar utang dana tambahan yang digunakan. Selain itu, tujuannya juga adalah untuk memastikan harga kontrak futures perpetual tidak bergerak dari asetnya.

2. Pelaku pasar bersiap untuk ETF Bitcoin

Tingkat funding fee yang terus meningkat selama liburan Natal dan Tahun Baru menunjukkan suasana bullish di pasar kripto, kata Markus Thielen, Kepala Peneliti dan Strategi Matrixport.

Menurut analisisnya, hal ini juga disebabkan oleh antisipasi pelaku pasar terhadap pembentukan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin segera.

ETF Bitcoin sendiri menawarkan investor cara untuk mendapatkan eksposur ke Bitcoin tanpa harus membeli atau menyimpan mata uang digital langsung. ETF Bitcoin juga memiliki kemampuan untuk melacak harga Bitcoin dan diperdagangkan di bursa saham konvensional.

"Anehnya, tingkat pendanaan bitcoin tetap meningkat selama periode liburan, menunjukkan bahwa pedagang kripto tetap sangat bullish dan mengharapkan persetujuan ETF bitcoin yang akan segera terjadi." Thielen menyatakan bahwa ini adalah bukti dari sikap optimistis pedagang kripto.

3. Sejak akhir 2023, harga Bitcoin telah naik

Dalam hal Bitcoin, harga sudah naik sejak awal Desember 2023. Seperti yang disebutkan Thielen di atas, persetujuan ETF Bitcoin spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) adalah salah satu penyebabnya.

Bahkan, sejak awal Desember 2023, harga Bitcoin sudah melampaui level 40 ribu dolar. Selain itu, perubahan sikap Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) terhadap kebijakan suku bunga telah mendorong sentimen positif investor terhadap Bitcoin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun