Semua berawal bukan dari saat Chelsea Manning menyerahkan ratusan dokumen Militer AS kepada WikiLeaks melainkan jauh sebelum itu. Jullian Assange dan team hacker topi-putih nya ( demi kebenaran ) sebagai lawan dari hacker Topi-Hitam ( demi keuntungan finansial pribadi ) membobol jaringan internet semua Kedutaan dan Konsulat AS.
Apa yang mereka temukan dan baca adalah apa yang sebenarnya terjadi dibalik layar dan topeng Demokrasi ini, bahwa Pemerintah-Pemerintah ini bukan nya menjalankan Pemerintahan sesuai mandat dari rakyat untuk rakyat, melainkan hanya dari "Uang" untuk "Uang" demi keuntungan kocek pribadi serta Korporasi yang konek dengan mereka.
WikiLeak membeberkan seluruh komunikasi elektronik kedutaan dan konsulat AS diseluruh dunia kepada publik luas, salah satunya adalah hal hutang Negara Islandia kepada IMF...dibuka untuk umum via email-email pejabat AS yang ternyata meng-indikasi-kan adanya kecurangan.
Rakyat Islandia jadi tau bahwa selama ini hutang Pemerintah mereka itu hanya masuk kocek pribadi Pemimpin mereka sendiri. Sementara rakyat Islandia dituntut untuk membayar hutang Negara kepada IMF via kenaikan pajak dan penghapusan tunjangan sosial serta lain-lain nya. Anggaran Negara untuk kesejahteraan rakyat Islandia di sunat demi membayar hutang-hutang yang masuk kocek pribadi Pejabat Islandia serta para Bankers.
Rakyat Islandia menolak, tidak setuju Pemerintah nya membayar hutang kepada IMF dan mem-pengadilan-kan Pemerintah nya, rakyat menang dan pemimpin mereka dipenjarakan sampai pada oknum-oknum Bank mereka.Â
Rakyat Islandia membuat Referendum dan menggantikan seluruh aparat Pemerintahan mereka dengan yang baru sesuai pilihan publik. Itu lah bagaimana informasi yang dibocorkan WikiLeak mampu menolong masyarakat Islandia keluar dari "Penipuan-Massal" oleh Pemerintah nya sendiri.
Kasus Rakyat Islandia vs IMF adalah jelas-jelas merupakan cermin bagi dunia, bagaimana semua hal dijalankan di dunia Demokrasi yang dipimpin oleh AS ini. Tsunami arsip bocoran komunikasi elektronik dari seluruh Kedutaan dan konsulat AS mulai di released oleh WikiLeaks secara gradual termasuk hal tentang Indonesia, yang belum sampai waktunya untuk di beberkan.
Hal perang Iraq, Libya, Afghanistan dan Syria begitu pula ISIS dan Al Qaedah serta banyak hal lain nya di pantau dari sudut pandang Pemerintah dan pejabat AS, dibuka untuk umum. Dan itu...sangat bertolak belakang dengan topeng yang dipasang di muka mereka via Mass-Media jalur-utama milik mereka-mereka juga.
Kini seluruh trik-trik tidak etis serta jahat yang merupakan modus-operandi mereka telah jadi konsumsi publik bahwa semua penipuan ini adalah demi keuntungan pribadi, demi kelompok dan korporasi milik mereka.Â
Semua kesadaran masyarakat Global akan modus-operandi kaum Pemimpin AS dan supporter nya diseluruh dunia yang culas itu adalah kontribusi Jullian Assange dengan WikiLeaks nya untuk masyarakat Global. Itu adalah revolusi-kesadaran Global, global-enlightment.
Tapi hanya kaum kritis dan full-informasi saja yang mengerti serta mengambil posisi ber-lawanan dengan Demokrasi ala AS ini, masyarakat kebanyakan yang malas membaca, yang hanya suka nonton Televisi ataupun mereka yang merasa bahwa Media-Cetak dan Elektronik jalur-utama Barat itu punya dedikasi terhadap "Kebenaran" dan tidak bakalan menipu Publik pembacanya...segmen ini tetap tenggelam didalam rancangan realita semu via penipuan massal ini.