Jika kita memasuki pulau paling selatan di Indonesia yang berbatasan dengan Negara Australia maka akan tampaklah di mana mana tumbuh pohon Lontar. Ya pulau Rote sebuah pulau kecil yang belum tentu semua orang mengenalnya di peta namun sudah ada putra daerah yang cukup terkenal gemanya yaitu Prof Herman Yohanes.
Arti dari kalimat tersebut di atas adalah suku Rote yang selalu mendapat berkat dari pohon Lontar
Pohon Lontar disebut orang Rote sebagai pohon kehidupan karena dari doloe sampai sekarang kehidupan orang Rote selalu tergantung pada hasil sadapan pohon Lontar setelah diolah menjadi gula air.
Hasil sadapan Lontar disebut Nira dalam bahasa Rote disebut Tua matak yang artinya adalah tuak atau gula mentah. Nira bisa langsung diminum dan rasanya manis sedap dan menyegarkan.
Hasil sadapan Lontar bisa diolah menjadi berbagai bahan  misalnya :
- Gula air ( tua nasu ) bentuknya kental seperti madu
- Gula air yang berkualitas baik dalam arti proses masaknya baik setelah disimpan selama 6 bulan ke atas akan beruba menjadi gula kristal yang dalam bahasa Rote disebut Tua batu meni dengan bentuk mengkristal seperti gula pasir
- Nira bisa dimasak juga menjadi gula lempeng atau Tua batuk seperti gula jawa di pasar pasar tradisional Jawa namun berbentuk lebih kecil dan tipis. Selain gula lempeng bisa juga menjadi gula semut berupa butiran halus berwarna coklat atau juga dibuat gula gula kesukaan anak anak disebut Hela
- Dari gula air ( Tua nasu ) bisa dibuat menjadi sopi/ minuman keras dalam bahasa Rote disebut Ala atau Ara. Dan dari Ala / Ara bisa dibuat anggur
- Nira dan gula air bisa dibuat cuka atau Dossa untuk memasak atau menghilangkan bau amis ikan laut
- Gula air bisa dibuat kecap khas Rote
Manfaat gula air bisa untuk mengobati penyakit maag, bahkan jika dimasak sampai hangus biasa dipakai untuk mengobati luka gores pada hewan ternak. Bahkan gula air pada jaman penjajahan Belanda digunakan sebagai pengawet daging yang akan dikirim ke Eropa karena bisa bertahan dalam cairan gula air selama 1 tahun tanpa adanya pembusukan
Sedangkan pohon Lontar nya sendiri yang sudah tua kayunya bisa digunakan sebagai bahan bangunan dan terbukti bertahan hingga puluhan tahun. Daunnya oleh orang Rote biasa digunakan untuk berbagai ayaman seperti tikar hingga topi khas Rote Ti'i langga.
Lidi dari pohon Lontar digunakan sebagai piring ( Lokak ) jaman doloe dengan cara dianyam, membuat kandang ayam dan banyak lagi.
Batang Lontar sering digunakan untuk membuat pagar atau membuat tali hingga sekarang.
Pohon Lontar sangat berguna dari daun, batang, buah kecuali akarnya mengandung racun yang sangat mematikan. Namun bukan tidak mungkin itu bisa menjadi obat yang sampai sekarang belum ada penelitiannya
Pohon Lontar memang pohon kehidupan orang Rote, sebuah pulau kecil berbatu batu yang terletak di paling selatan negara kita....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI