Lakamola Mbule Sio adalah suatu kearifan local daerah Rote Ndao, pulau paling selatan di wilayah Indonesia, yang berarti sembilan bulir makanan pokok dari Gunung Lakamola ( gunung kecil yang terdapat di Bilba Rote Timur )
Seperti kita tahu bahwa dampak El Nino sekarang ini beberapa kabupaten di NTT mengalami kekeringan yang berdampak pada gagal tanam dan gagal panen. Akibat dapat diduga masyarakat akan mengalami kurang pangan, balita mengalami gizi buruk, angka kriminalitas meningkat dan bukan tidak mungkin akan terjadi perang antar desa atau perang suku.
Mengapa perang suku, karena biasa masyarakat setelah adanya bencana kelaparan maka harga komoditi pangan meningkat. Dengan meningkatnya harga komoditi pangan maka masyarakat tak bisa menjangkaunya sehingga mereka mencuri. Pencurian yang biasa di desa desa adalah mencuri hewan ternak di desa tetangga dan bukan tidak mustahil perang antar desa atau perang suku terjadi
Ungkapan tersebut mengandung arti hendaknya para petani jika bertanam harus menanam 9 jenis tanaman yang menjadi bisa menjadi makanan pokok orang Rote jaman dahulu.
Tanaman tersebut adalah Jagung khas Rote ( Mbela Hiak ), Jagung biasa ( Mbelak ), Kacang nasi ( Fufue Kakao ), Kacang Turis ( Tulis ), Padi Ladang ( Hakde ), Labu ( Nggela ), Botok ( semacam wijen ), Wijen ( Lenga ) dan Gula Air ( tuak )
Semua tanaman tsb bisa dikatakan hanya memerlukan air yang minim dan selain gula air semua bisa sebagai pengganti beras. Sehingga orang Rote jaman dahulu tidak pernah kekurangan pangan meski terjadi kemarau panjang.
Memang sekarang kebutuhan makanan pokok tergantung hanya pada padi sawah yang sejak awal pertumbuhannya sampai panen perlu banyak air. Para petani melupakan semangat nenek moyangnya
Jika di Rote ada Lakamola Mbule Sio pastilah wilayah lain mempunyai kearifan local yang kontekstual wilayah untuk mengurangi dampak kekeringan yang mengakibatkan bencana kelaparan
Alangkah indahnya jika semangat Lakamola Mbule Sio bisa diterapkan lagi niscaya kekurangan pangan atau bencana kelaparan bisa dihindari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H