[caption id="attachment_411308" align="aligncenter" width="624" caption="ilustrasi/kompas.com"][/caption]
Manuver Marc Marquez untuk memenangi MotoGP Argentina berbuah petaka. Saat berusaha membendung Valentino Rossi yang berusaha menyalipnya, ia sendiri yang malah terhempas keluar lintasan. Celakanya, usai terhempas ia gagal melanjutkan lomba, alias DNF (Did Not Finish). Lebih menyakitkan lagi, peristiwa itu terjadi menjelang last lap. Ia pun gagal mewujudkan mimpinya berdiri di podium sirkuit Thermas de Rio Hondo.
Kegagalan ini sama sekali tak terduga. Sejak awal lomba, Marquez yang menempati pole position terlihat mendominasi jalannya race. Ia dengan cepat meninggalkan lawan-lawannya, dan menabung kecepatan untuk memperlebar gap. Sementara Vale yang memulai start dari posisi ke delapan, perlahan namun pasti merangsek ke depan. Hingga dua lap menjelang finish ia memaksa Marquez bertarung head to head.
Mengetahui didahului oleh Vale, Marquez tentu saja berusaha mempertahankan posisinya. Ia nekat memaksakan motornya masuk ke dalam beberapa saat Rossi menyalipnya. Namun perhitungan Marquez meleset. Jarak yang terlalu dekat saat keluar tikungan membuat roda depan tunggangannya menyenggol roda belakang motor Vale.
Peristiwa ini mengingatkan saat Marquez bertarung melawan Dani Pedrosa musim sebelumnya. Spaniard satu ini nekat memaksakan motornya masuk ke tikungan saat hendak mendahului Pedrosa. Namun waktu itu akibat fatal justru dialami Pedrosa. Karena benturan yang terjadi, mengakibatkan kabel sensor di belakang swing arm motor Pedrosa putus, hingga membuatnya tergelincir beberapa saat kemudian. Namun di GP Argentina kemarin, Marquez salah perhitungan. Ia pun harus menelan buah simalakama aksi nekatnya tersebut.
Race direction sendiri mengambil keputusan, bahwa insiden tersebut bukan salah Valentino Rossi. Jarak yang terlalu dekat saat keluar dari tikungan, membuat keduanya bersenggolan. Saya sendiri menilai, insiden tersebut karena kesalahan Marquez yang terlalu memaksakan diri untuk tetap masuk ke tikungan saat didahului Rossi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H