Situasi zaman yang terus berubah dan semakin kompleks menghadapi guru. Target mendidik anak bangsa semakin terbatas, hanya sebagai penyebaran pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi anak-anak di dunia kerja. Hal ini membatasi peran guru hanya sebagai petugas administratif dan manajemen pembelajaran, meninggalkan gagasan Freire dan Ki Hadjar Dewantara tentang guru sebagai kompas kemanusiaan.
Memahami Persyaratan Siswa
Guru baru harus memahami bahwa semua siswa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan belajar dengan cara yang berbeda. Guru harus tahu apa yang dibutuhkan siswa mereka dan bagaimana menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan tepat. Untuk mencapai tujuan ini, guru harus memahami karakteristik setiap individu serta konteks geografis, sosiokultural, dan demografis.
Menyediakan Bahan Pelajaran
Membuat materi pengajaran yang tepat dan bervariasi adalah masalah besar. RPP (Rencana Persiapan Pengajaran) guru, media pembelajaran, dan bahan evaluasi materi harus tersedia. Ini memerlukan banyak waktu dan upaya, terutama jika mengajar beberapa mata pelajaran sekaligus.
Mengadopsi Disiplin Kelas
Guru baru harus mampu mengontrol keadaan di kelas dan memastikan bahwa siswa tetap fokus pada pembelajaran. Ini dapat menjadi tantangan bagi mereka untuk menerapkan disiplin di kelas. Ini memerlukan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan mengelola waktu dengan baik.
Menjaga Semangat Siswa
Guru baru harus mampu mempertahankan motivasi siswa. Siswa sering mengalami hal ini kali kehilangan minat pada pelajaran jika mereka tidak tertarik atau tidak melihat hubungannya dengan hidup mereka. Guru harus berusaha untuk membuat pelajaran menyenangkan dan menarik sehingga siswa tetap termotivasi untuk belajar.
Beradaptasi dengan Tempat Kerja
Guru baru juga perlu menyesuaikan diri dengan tempat kerja baru mereka. Ini karena norma dan budaya di setiap sekolah berbeda, jadi guru baru perlu mempelajarinya.