LOVE NEEDS MONEY Sep 27, '10 7:21 PM for everyone *LOVE NEEDS MONEY*
love needs money... love needs money... But your money can't buy my love.... {(Seperti lagunya Cinta Laura ya??...) Emang itu lagunya kali! ayaayawae} Hari ini temanya @ masalah U.A.N.G... Sebuah kata yang terdiri dari empat huruf tapi memabukkan... Mau nggak mau lu...lu pada suka'kan? He he... Pagi tadi Si Minderes dan Si Ragos membahas tentang Wooo u wooo...Uang...Wooo u wooo...lagi-lagi uang... Kekecewaan menyelimuti hati Si Minderes, Bagaimana tidak uang yang seharusnya menjadi miliknya raib karena keegoisan seorang guru yang tak mau berbagi rizki-nya. Kejadiannya sudah berbulan-bulan yang lalu namun tetap membekas dihati Si Minderes. Sudah berkali-kali Si Minderes curhat dengan rekan sejawatnya. Meluapkan kekecewaannya itu dengan kata-kata favoritnya. Tenang kawan, nggak ada kata-kata yang kotor terlontar dari mulutnya. Karena dia bukan orang yang suka berbicara kata-kata kotor. wajar aja sih Si Minderes kecewa, karena emang gajinya kecil. Sebenarnya beliau mau berhenti kerja, tapi bingung juga mau kerja dimana. Beliau juga mempunyai paham kolotisme. Sebuah paham yang hanya dianut orang-orang bahari... Dan Memiliki pola pandang yang sempit. {Memang sih guepun kadang punya pikiran sempit, tapi beliau lebih parah lagi dari gue}. Mau nggak mau UANG memang menjadi masalah. Apalagi bagi seseorang seperti gue ini. Tapi karena gue orangnya Go With Flow dan nggak mau ambil pusing,,, Gue sih yang penting nggak lupa buat Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya. Well, Back To Topic Ragos juga ingin berhenti kerja karena masalah gaji yang kecil. Ragos masih bisa tenang-tenang aja sih sebenarnya karena sang suami juga bekerja dan menghasilkan sesuatu yang lumayan cukup-lah buat kehidupan rumah tangga. (Ceilee bahasanya-red). Ya Iyalah Ragos juga kecewa...tapi mau gimana lagi???... Dan hari ini yang dibahas adalah tak lepas dari Uang, Gaji dan Pekerjaan yang lebih baik. Kalo sudah datang Si Ragos ruangan langsung rame sudah kayak pasar deh. Berbeda dengan gue dan Si minderes yang kalem dan pendiam. Tapi sebenarnya gue bukan-lah tipe yang pendiam. Gue doyan ngobrol juga. Disini...Di tempat kerja gue sekarang seolah-olah meranin peran yang pendiam. Padahal gue aslinya bawe lho! hehe...(Bukan lantaran Jaim, tapi gue liat-liat keadaan dan dalam diam gue bisa memahami karakter-karakter orang disana. Lumayan-lah untuk bahan penelitian gue.) Kasihan lho Si Minderes ini cuz dia termasuk orang yang nggak bisa dibentak. Dibentak sedikit aja beliau takut. Dan beliau pun mengakui dirinya sendiri Minder. (Secara nggak langsung beliau mengakuinya-red) Gue bingung mau bagaimana menanggapi keluh kesah Si Minderes. Disisi lain beliau agak sedikit jaim buat kerja yang agak sedikit gimana gitu. Beliau juga takut buat nanya-nanya tentang kerjaan ke guru-guru lain yang punya Part-Time Job. Jadi mau gimana coba??... Tapi suatu saat kalo sudah tiba waktunya gue akan luruskan pemikiran beliau yang agak sedikit "nyeleneh" *(yg punya niat buat kirim email silahkan ke : andriasepty@yahoo.co.id)* SALAM HANGAT^^ ciaooo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya