Mohon tunggu...
Andrias Bukaleng Legenda Mualaf
Andrias Bukaleng Legenda Mualaf Mohon Tunggu... -

Aku ini buta-tuli,bodoh-lumpuh-maka selalu mengharap ridhoNya agar Allah al jamal memakaikan pakaian kebesaranNya.dan sentiasa mengambil ilmu dari semua mkhluk Allah di alam manapun.maklum sudah 25 tahun Allah memilih saya sebagai hambahNya alias mualaf ,namun kelanaku di dunia pendidikan khususnya pesantren, makin mengglorakan nafsuku untuk larut dalam kalam-dan ilmunya Allah. diriku berasal dari distrik duma , sebuah tempat yang sangat terisolir dan hampir tiada kehidupan, walaupun distrik ini dekat dengan perusahan PT.Freeport. dengan kondisi itu kadang aku berfikir dan bertanya, apa merdeka itu dan benarkah Indonesia sudah merdeka... kata merdeka nyanyian kesunyian bagi masyarakat distrik dumaFollow me all. https://www.blogger.com/follow-blog.g?blogID=2033693470239664721

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dosa Pencinta

29 November 2014   09:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:33 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembual tak bernama, tak berumah
Adalah aku legenda cinta itu
Hari-hari hidupku gembira

Malam hari sedih bukan kepalang
Dan di ranjang batu aku telentang

Tiada laron kenal hangus macam aku
Tiada orang gila diremuk kejemuan macam aku

Semut-semut punya sarang buat bernaung
Ular-ular punya ilalang
Tapi atap tiada bagi

Bumi keras adalah bantalku
Udara adalah selimutku
Satu - satunya dosaku adalah jadi pencinta
Adakah semua pencinta-Mu
Merasakan duri seperti yang telah aku rasakan ??

Sumber : http://bloglegendatauhid.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun