Mohon tunggu...
Andri Aprilian
Andri Aprilian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cintailah Pelajarannya meskipun Gurunya Tidak Menyenangkan

1 Desember 2017   22:35 Diperbarui: 1 Desember 2017   22:36 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam belajar kita pasti menemui banyak persoalan seperti: gurunya enak tapi pelajarannya tidak menyenangkan, terkadang pelajarannya enak tapi gurunya tidak menyenangkan. Sebenarnya semua pelajaran itu menyenangkan, apabila kita menyukai pelajaran itu, karena ketika kita mencintai sesuatu pastinya akan berusaha sebaik mungkin untuk memahami apa yang kita cintai itu. 

Nah, dalam hal belajar ketika kita tidak suka suatu pelajaran yang membuat kita badmood, maka tanamkan jiwa keingintahuan dan kesenangan dalam mempelajari pelajaran itu, supaya kita bisa semangat dalam belajar pelajaran itu dan serasa ingin tahu apa kegunaan dalam mempelajari pelajaran itu.

Jika kita sudah menguasai pelajaran yang kita benci itu pastinya kita akan selalu senang dalam proses belajar tersebut, dan tentunya akan menambah semangat kita dalam berproses. 

Dan terkadang ada permasalahan yang seperti ini. Contohnya: kita menyukai pelajaran IPA dan kebetulan guru yang mengajar itu sama sekali tidak menyenangkan, dalam segi sikap, cara mengajar, ucapan atau yang lainnya, kita pasti akan cenderung malas dalam mempelajari pelajaran IPA tersebut, karena guru itu telah membunuh semangat kita dalam belajar pelajaran yang kita senangi itu. 

Salah satu solusinya adalah cintailah pelajaran itu meskipun pengajarnya tidak menyenangkan. dengan cara apa? yaitu dengan cara kita belajar mandiri atau belajar ke orang lain yang menurut kita ia enak dalam mengajar, yang membuat kita semangat lagi dalam belajar. Satu hal yang perlu diingat, bahwa ilmu tidak hanya bisa didapat dari satu guru, tetapi dari banyak guru. Karena jalan mencari ilmu itu sangatlah banyak hingga tak terbatas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun