"Purple Cow" adalah istilah yang diperkenalkan oleh penulis dan pemasar terkenal, Seth Godin, dalam bukunya yang berjudul "Purple Cow: Transform Your Business by Being Remarkable". Konsep "Purple Cow" menggambarkan pentingnya keunikan dan keistimewaan dalam bisnis atau produk untuk menarik perhatian dan membedakan diri dari pesaing di pasar yang padat.
Konsep "Purple Cow" menekankan pentingnya inovasi, kreativitas, dan keberanian untuk keluar dari konvensi yang ada. Dengan menjadi "sapi ungu", bisnis atau produk tersebut memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai kesuksesan yang luar biasa dan memenangkan hati konsumen dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan
Berikut adalah strategi penerapan konsep "Purple Cow" pada Usaha Sayuran di Pasar untuk membedakan diri dan menarik perhatian pelanggan:
- Untuk pemasarannya adalah dari mulut ke mulut. Pelanggan yang melihat produk kit yang berbeda dari yang lain akan memberitahukan keunikan produk kita kepada orang lain, begitu pula seterusnya hingga banyak orang yang akan mengenal produk kita.
- Produk sayuran yang biasa dijual seperti sayur kangkung, bayam dan lain sebagainya dipasarkan dengan menggunakan packaging yang menarik, dalam packaging tersebut, sayur telah dibersihkan dan sudah dilengkapi oleh bumbu sayuran lainnya sehingga konsumen atau pelanggan tinggal memasaknya (sayur Instan)
- Produknya dikemas dalam bentuk steroafoam dan plastic mika, disertakan dengan logo
- Harga disesuaikan dengan produknya dan untuk peluncuran awal pelanggan mendapatkan discount
- Promosi nya secara langsung dan juga menggunakan media sosial
- Untuk tempat menjualnya yaitu di pasar
- Untuk karyawan bisa dari keluarga terdekat untuk menghemat biaya gaji karyawan
- Melayani pelanggan dengan ramah dan sabar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H