Pertama, Tes ketahanan, Pak Arif Budiman duduk di atas kotak suara. Ternyata tahan dan tidak penyok? Apakah sama kardus itu dengan kardus mie instan? .
Untuk membuktikannya, coba ambil kardus biasa. Lalu duduki, apakah daya tahannya sama? Jika sama, berarti KPU salah mengambil keputusan bahan kotak suara. Jika kardus biasa tidak mampu menahan berat badan kita. Maka, jangan terlalu cepat menghakimi bahan kotak suara yang lagi viral ini.
Kedua, Tes ombak, begitu istilah para juru foto, video dan wartawan sampaikan di halaman KPU RI. Mereka ingin melihat bagaiman Ketua KPU menyiram dinding atau sisi kotak suara "kardus".Â
Hasilnya, ternyata, air tidak menembus isi kotak suara. Nah, sekarang tugas para nyeyelers, ambil kardus biasa, lalu semprotkan air. Apakah tembus? Jika tembus, maka kotak suara kardus KPU berbeda dengan kardus-kardus di sekitaran lingkungan kita.
Saya bukanlah pro-KPU soal kardus-kardusan. Akan tetapi, sulit mempercayai meme-meme yang beredar terkait kardus. Sindiran atas kotak suara yang tidak pada tempatnya. Mungkin saja ada kelemahan dari bahan kotak suara tersebut. Akan tetapi, sebelum menghakimi, pastikan dulu kardus KPU sama atau tidak dengan kardus yang muncul dalam pemikiran kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H