Kecamatan Gesi, Sragen (22/01/23) -- Univeritas Diponegoro atau biasa disingkat UNDIP telah resmi menerjunkan mahasiswa KKN Tim 1 tahun ajaran 2022/2023 pada tanggal 3 Januari 2023 lalu di berbagai wilayah di Jawa Tengah. Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat KKN merupakan salah satu upaya pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKN dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh fakultas dan program studi yang ada di UNDIP guna melatih kerja sama antar profesi dan aplikasi bidang keilmuan masing-masing. Salah satu tim KKN yang diterjunkan ke lapangan berlokasi di Desa Tanggan, Kec. Gesi, Kab. Sragen. Mahasiswa yang diterjunkan ke lokasi KKN sendiri diharapkan dapat membantu menyelesaikan permsalahan yang ada di lokasi tempat KKN sesuai dengan program keilmuannya.
Salah satu permasalahan yang terjadi di Indonesia sampai saat ini adalah masalah gizi pada remaja. Kelompok remaja merupakan kelompok masyarakat berusia 10 -- 18 Tahun. Pada kelompok ini, perlu adanya perhatian penting karena akan menentukan kualitas masa depan negara kita. Salah satu bentuk perhatian yang dapat diberikan adalah dengan melakukan pelayanan kesehatan pada remaja atau yang dikenal sebagai PKPR. Salah satu PKPR yang dilakukan di masyarakat adalah posyandu remaja.
Merlihat masalah yang terjadi, Andrian Dwi Putranto sebagai mahasiswa Univeritas Diponegoro Fakultas Kedoketeran, prodi Ilmu Gizi yang mengikuti KKN Tim 1 Universitas Diponegoro di Kab. Sragen, Kec. Gesi, Desi Tanggan melakukan pelatihan dan pembinaan pada kader posyandu remaja. Kegiatan sosialisasi ini telah dilaksanakan pada 22 Januari 2023 lalu. Pelatihan dan pembinaan dilakukan pada 5 orang kader yang dilakukan di balai desa Tanggan. Â
Kegiatan pelatihan diawali dengan melakukan pelatihan pengukuran antropometri yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, lingkar perut dan juga pengecekan tekanan darah. Proses pelatihan dilakukan dengan cara memberikan pengertian mengenai teori pengukuran yang benar dan juga demonstrasi yang dilakukan oleh kader yang dilatih. Selain itu, diberikan pula edukasi mengenai masalah gizi yang umum terjadi pada remaja yaitu anemia. Edukasi yang diberikan meliputi pengertian, penyebab, faktor risiko, serta pencegahan yang dapat dilakukan. Pemberian edukasi dilakukan dengan menggunakan media leaflet yang diberikan pada kader posyandu remaja.
Dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini diharapkan para siswa siswi SMP Islam Sjarbini dapat menerapkan ilmu yang telah didapat serta menyebarkan ilmu tersebut ke sekitarnya. Nantinya, semoga hal ini dapat membantu mempersiapkan adik-adik dalam mengikuti dan menjadi kader dari posyandu remaja serta mendukung program PKPR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H