[caption caption="Mini Conference MARS bersama Cast dan Crew"][/caption]Jakarta - Pasti banyak yang bertanya-tanya mengapa film ini mengambil judul MARS ? Apakah akan bercerita tentang populasi Manusia yang berangkat ke Planet Mars ? Atau Mars yang dimaksud ialah bentuk lagu yang mengiringi sebuah parade ?
MARS arahan debutan sutradara Sahrul Gibran adalah kependekan dari Mimpi Ananda Raih Semesta , adaptasi novel best seller karya Aisworo Wong .
Pada mini conference MARS yang diadakan di Markas Blogger KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia) , Selasa (02/03/16) hadir para pemainnya seperti Cholidi Asadil Alam , Chelsea Riansy , produser A.Shafik , penulis skenario yang ditulis oleh sutradaraDenias Senandung Diatas Awan (2006) John De Rantau , dan tentunya sang sutradara Sahrul Gibran .
Cholidi yang akrab disapa Ody ini sedikit bercerita mengenai pengalamannya bermain difilm MARS "Peran saya sebagai Ali , mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di desa Gunung Kidul yang pada saat itu masih tertinggal dan masyarakatnya masih mempercayai hal berbau klenik, seperti santet Banaspati"
[caption caption="Ody sedang menceritakan bagaimana dirinya bisa terlibat untuk MARS"]
"Peran saya pokoknya menarik, peran saya umum, meski ada dakwahnya tapi lebih ngepoplah dan karakter saya disini termasuk penting " jelas OdyÂ
MARS sudah dibicarakan sejak tahun 2012, baru mulai serius planning penggarapannya di 2014 ketika Sahrul menemui produser A Shafik dengan bermodalkan ambisius dan kepolosannya memulai sebuah presentase maka disepakatilah novel Ais Wong ini diangkat kelayar lebar karena kisahnya yang sangat-sangat inspiratif .Â
Dipilihnya John De Rantau sebagai penulis skenario karena kebetulan Sahrul pengagum karya-karya beliau, siapa yang tak tau dengan karya beliau dengan Garin Nugroho Mencari Madonna (2004), Denias, Senandung di Atas Awan (2006), Generasi Biru (2009), bahkan sampai kontroversinya di Obama Anak Menteng (2010) hampir 59 menit durasinya dipangkas habis karena pertimbangan pihak Amerika sana atas filmnya. Sahrul datang meminta dengan rasa yakin, meskipun dia paham betul seberapa besar kemampuan yang dimilikinya .
"Dia bela-belain menunggu saya di TIM pada saat itu , lalu bilang "Bang boleh gak saya menikmati abang satu jam saja" . Dari sana saya bisa liat potensi Sahrul ini, dari yang istilahnya "gembel" lah dan mau mengajak saya terlibat. Jujur ini honor termahal saya dalam membuat skenario film loh" terang Om John dengan candaan ceplas-ceplosnya.
Untuk proses penulisan naskah cerita hingga final locked itu memakan waktu dua bulan. Om John menjelaskan sebenarnya kalau mau menyombong , dalam jangka waktu empat hari saja dirinya sudah bisa menyelesaikan draft cerita, akan tetapi dikarenakan revisi sana-sini termasuk dirinya harus merombak ceritanya sehingga lebih menarik akhirnya total waktu yang terpakai kurang lebih dua bulan.
Proses syutingnya kurang lebih satu bulan di Gunung Kidul Yogyakarta, dan sisanya seminggu pengambilan gambar di London seperti Perpustakaan Bodleian yang berlokasi di Broad Street-Oxford, serta beberapa lokasi syuting yang pernah dipakai untuk Harry Potter , Fast Furious , dan Narnia.