Kepada hujan, mampu kah kau mengguyur dan melunturkan api gelisah yang bersemayam menjadi rindu dan tak kunjung mereda?
Kepada angin, sanggupkah engkau meniupkan semilir doa yang treucap, membawa rasa syukur yang telah tertancap?
Kepada senja, mampukah engkau menghangatkan cinta ini, yangmerasuk tak kunjung henti di sela jemari. Dan memeluk ku sampai pagi datang kembali?
Kepada langit, aku mau bertanya jika kata “ selamanya” hanyalah sebuah legenda, mengapa kita masih mencintai dusta?
Kepada samudra, apakah jika kangen adalah sungai yang mengalir maka rindu adalah ombak yang bedebur dan menantang?
Kepada nurani, jika “aku mencintai mu” sudah kehilangan setia menjaga bumi dan manusianya yang kini tak lagi ramah padamu?
Kepada rumput, apakah kau sudi untuk membagi rahasia mu yang bisa terus tumbuh di sudut taman walau berkali-kali engkau tercabut dan terbuang?
Kepada kabut, mampukah kau menutupi letupan rasa yang tak tahu entah kemana lagi akan ku sembunyikan dan ku simpan?
Kepada mentari, kuatkan aku, sinarilah asa ku, hangatkan mimpi ku, beri kekuatan pada tiap langkah ku, dan semai terus semangat ku….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H