Mohon tunggu...
andri ferdana
andri ferdana Mohon Tunggu... -

Iam an ordinary woman.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman Pribadi ketika Dipilih Menjadi Pemimpin Kelas (Ketua Kelas)

26 April 2013   12:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:34 2610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua berawal dari ketika saya masuk sekolah di SMK Mutiara Bangsa (Al-Huda). Dimana pada saat itu saya memasuki kenaikan kelas XI (sebelas) dan pengalaman ini tidak bisa saya lupakan ketika di pilih menjadi seorang pemimpin kelas (ketua kelas).

Singkat cerita, ketika semua siswa/wi sudah memperkenal kan dirinya masing-masingdi depan kelas. Maka wali kelas kami pun mengadakan pembentukan struktur organisasi kelas yang meliputi seperti : ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris kelas, bendara kelas, seksi keamanan, seksi kebersihan, dll. Dimana saat itu teman-teman menunjuk saya sebagai calon ketua kelas dan sampai akhirnya saya lah yang terpilih menjadi ketua kelas. Jujur saja, saat itu saya merasa senang dan bangga, akan tetapi tidak lah mudah menjadi seorang ketua kelas karena banyak tanggung jawab yang saya harus hadapi, mulai dari mengatur kelas sampai membuat jadwal piket, dll.

Suka duka yang saya hadapi ketika menjadi ketua kelas, yaitu:

1.Ketika teman-teman bisa menghargai dengan peraturan kelas yang saya buat.

2.Disaat teman-teman tidak bisa diatur, saya lah yang akan mendapatkan teguran oleh guru.

3.Ketika saya diharuskan menjadi contoh teladan bagi yang lain.

4.Harus sabar setiap saat, ketika mendapat kritikan atau complain oleh guru.

5.Dekat dengan guru. Contohnya: saya bisa leluasa menanyakan tugas yang saya tidak mengerti.

Ya, kesimpulannya yaitu menjadi seorang ketua kelas adalah hal yang menyenangkan sekaligus merepotkan. Pada intinya, menjadi ketua kelas itu harus dengan hati yang ikhlas. Jika ia tidak ikhlas dalam menjalankan tugasnya, maka petaka lah untuknya. Petaka dalam artian, akan menjadi beban untuk dirinya. Namun jika ia mengerjakan tugas seorang ketua kelas dengan ikhlas, ia akan merasa tugasnya adalah tugas yang ringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun