Mohon tunggu...
andri ferdana
andri ferdana Mohon Tunggu... -

Iam an ordinary woman.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kaderisasi Melatih Mental Karakter Seorang Mahasiswa

25 April 2013   15:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:37 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kaderisasi adalah kegiatan bepikir, berpengalaman,sebagai kesatuan proses yang akhirnya membentuk karakter. Sebagai program studi yang memiliki cita-cita pendidikan, teknik metalurgi butuh disokong oleh mahasiswa dan alumni yang memiliki karakter alumni yang ideal dan mahasiswa dengan kemampuan berkomunikasi yang baik. Himpunan mahasiswa tingkat program studi selayaknya dijadikan prasyarat mahasiswa untuk beraktifitas di lingkungan kampus.

Manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai subjek kebudayaan, akan selalu serta merta mengubah sistem dan cara dalam kehidupannya sehingga dapat lebih memudahkan dan memperbaiki situasi. Sama hal nya dengan kaderisasi, proses kaderisasi akan mengikuti perkembangan zaman, kaderisasi yang dilakukan pada zaman dahulu yang membutuhkan mahasiswa yang berani melawan tirani dibutuhkan kaderisasi yang menggunakan pelatihan fisik dan mental. Namun perkembangan sekarang yang menuntut mahasiswa yang kritis dan berwawasan luas tipe kaderisasi yang dibutuhkan pun disesuaikan dengan tujuan tersebut.

Sesungguhnya kaderisasi bertujuan sebagai akselerasi pengenalan terhadap kehidupan kampus, dan sebagai penyesuaian karakter yang berkembang di kampus. Esensi kaderisasi yang baik tersebut sebaiknya tidak dipergunakan untuk hal-hal yang kurang baik seperti ajang balas dendam terhadap dengan apa yang sebelumnya ia alami.

Kebiasaan menggunakan cara yang kurang baik, menurut saya dapat dikarenakan 2 hal :

1.Karena kebiasaan himpunan tersebut. Kebiasaan merupakan hal yang sulit untuk kita ubah, namun bisa diusahakan jika kita meniatkan.

2.Ajang balas dendam. Pada bagian ini membuktikan adanya kesalahan kaderisasi yang membuat seorang menjadi dendam. Dan hal ini sangat membahayakan, jika kaderisasi menjadi sebuah kebiasaan pembalasan dendam, maka fungsi kaderisasi yang sesungguhnya akan terlupakan.

Kebiasaan pemberian hukuman yang berlebihan serta tidak mendidik, serta pencemoohan bagi pelanggar dalam kaderisasi dan hal lain seperti pengucilan seringkali menjadi kebiasaan. Yang parahnya kebiasaan tersebut tidak dirasakan oleh sang pelaku ataupun objek tersakiti. Hal ini akan membentuk watak yang memandang Kaderisasi erat hubungannya dengan hal-hal tersebut dan menganggap biasa terhadap fenomena tersebut. Dengan demikian, setiap permasalahan akan membawa kita ke jenjang yang lebih tinggi jika berhasil kita hadapi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun