Mohon tunggu...
Andri Oktovianus Pellondou
Andri Oktovianus Pellondou Mohon Tunggu... Dosen - Saya senang dunia Filsafat, Sains, dan ilmu Sosial

Pengajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Alkitab Mentolerir Hukuman Mati?

18 Februari 2023   16:35 Diperbarui: 11 Maret 2023   20:47 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Andri O. Pellondou

Banyak teolog dan orang Kristen yang menolak hukuman mati dengan alasan bahwa ajaran Kristen itu kasih. Orang Kristen diajarkan untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri. Harus ada pengampunan terhadap sesama yang bersalah. Alasan-alasan ini kelihatan sangat rohani, tetapi ayat ayat Alkitab yang dikutip tersebut tidak mengindikasikan bahwa ajaran Alkitab menolak hukuman mati.

Menurut mereka yang menolak hukuman mati, hukuman mati melawan sifat-sifat Allah yang Maha Kasih dan Maha Baik. Mereka melupakan dan mengabaikan sifat Allah yang lain yaitu Maha Adil.  Mereka lupa bahwa sifat-sifat Allah itu saling berkonsistensi dalam pikiran dan tindakan Allah. Allah yang mengasihi, Dia juga yang menghukum manusia karena dosa mereka. Allah bisa menghukum manusia dengan berbagai cara dan salah satu cara adalah melalui palu sang hakim di dunia.

Dalam Roma 13:4 dikatakan, "Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat."

Artinya dengan pemerintah menetapkan hukuman mati, pemerintah tidak merampas hak Allah untuk mencabut nyawa manusia, tetapi pemerintah justru melaksanakan keputusan Allah untuk membalaskan murka Allah terhadap mereka yang berbuat jahat. Jadi hukuman mati yang diberikan oleh hakim kepada seorang penjahat yang telah dengan sengaja merampas nyawa orang lain merupakan salah satu cara yang Allah pilih menurut kedaulatanNya.

Ada alasan teologis yang bisa dipertimbangkan dari kubu yang menolak hukuman mati. Alasan tersebut yaitu takutnya hukuman mati diberikan kepada orang yang tidak bersalah. Takutnya setelah orang tersebut dieksekusi, di kemudian hari terbukti bahwa dia tak bersalah. Allah menghendaki agar hukuman diberikan secara adil. 

Dalam Kejadian 18:25 dikatakan, "Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" 

Alasan penolakan ini bisa diterima jikalau hukuman mati diberikan kepada seseorang pada kasus yang belum memiliki alat bukti yang cukup kuat, misalkan kita belajar dari kasus Kopi Mirna, dimana waktu itu tidak ada bukti CCTV yang menunjukan Jesika memasukan racun ke kopi Mirna. Tidak ada juga saksi yang melihatnya. 

Namun jikalau hukuman mati di berikan pada seseorang yang jelas terbukti melakukan pembunuhan berencana dan selama persidangan tidak ada penyesalan dan pengakuan yang jujur maka hukuman mati pantas diberikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun