Sudah dua tahun lebih kita menghadapi ketakutan karena virus Corona, walau masih banyak orang yang santai & berpura pura buta tuli terhadap Corona. Rasa takut dan kesadaran akan kehadiran Tuhan saja mungkin tidak ada apalagi takut dan sadar akan kehadiran Corona.Â
Semua terasa berjalan normal dan santai, hingga akhirnya tiba-tiba semua seperti dibangunkan dari tidur saat badai siklon tropis seroja menerjang. Semua jadi teringat Tuhan dan berteriak minta tolong.Â
Semua seperti baru saja tersadar bahwa Tuhan ada dan Dia bisa melakukan apa pun.  Termasuk mengirimkan orang ke maut atau ke surga.  Semua menjadi takut seolah tak sanggup menatap langit. Membuka jendela untuk menengok keluar pun tak sanggup, namun akhirnya atap atap rumah berterbangan di bawa angin dan langit pun terlihat jelas. Bahkan ada yang akhirnya harus berlarian keluar rumah karena rumahnya ambruk diterpa badai.
Badai pun berlalu dengan menyisahkan ketakutan, kesedihan, dan trauma yang mendalam. Semoga setelah badai ini berlalu, nama Tuhan masih disebut dan dihormati, doa doa masih dinaikan, dan Tuhan selalu diingat dan dinikmati.