Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petualangan Si Kumi

26 Juni 2024   14:55 Diperbarui: 26 Juni 2024   16:26 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seekor kura-kura kecil (sumber gambar: pertanianku.com)

Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah seekor kura-kura kecil bernama Kumi. Kumi baru saja menetas dari telurnya di pinggir sungai.

Saat ia keluar dari cangkangnya, ia tak menemukan induknya di sekitar. Dengan perasaan bingung dan sedikit takut, Kumi memutuskan untuk mencari induknya.

Kumi memulai perjalanannya dari tepi sungai. Ia mengikuti aliran air dengan harapan akan menemukan jejak induknya. Sungai itu berliku-liku melewati hutan, dan Kumi harus berhati-hati melewati batu-batu besar serta akar-akar pohon yang menjulur. 

Matahari pagi menyinari hutan dengan cahaya yang lembut, membuat perjalanan Kumi terasa sedikit lebih hangat.

Saat Kumi bergerak perlahan, ia melihat berbagai makhluk hutan yang sedang beraktivitas. Seekor burung hantu besar sedang terbang rendah mencari makanan, sementara seekor rusa sedang minum di sungai. Kumi merasa kecil dan tak berdaya di tengah keramaian hutan, tetapi ia tidak putus asa.

Perjalanan Kumi membawanya ke sebuah padang rumput yang luas. Di sana, ia melihat kawanan kelinci yang sedang bermain di antara rerumputan tinggi. Kumi merasa sedikit terhibur dengan pemandangan itu. Ia berhenti sejenak untuk beristirahat dan menikmati angin sepoi-sepoi yang menyapu padang rumput.


Kumi mulai menyadari betapa luas dan indahnya dunia ini, meskipun ia merasa kesepian tanpa induknya.

Setelah beristirahat, Kumi melanjutkan perjalanannya. Ia memasuki bagian hutan yang lebih lebat, di mana sinar matahari sulit menembus pepohonan yang rapat.

Suasana di dalam hutan itu terasa lebih dingin dan lembap. Kumi harus berhati-hati agar tidak tersesat di antara pepohonan yang mirip satu sama lain.

Di dalam kegelapan hutan, Kumi menemukan jejak-jejak binatang yang berbeda. Ada jejak kaki besar yang mungkin milik beruang, dan ada juga jejak-jejak kecil yang mungkin milik tikus. Kumi mengikuti jejak-jejak ini dengan harapan menemukan petunjuk tentang keberadaan induknya.

Perjalanan Kumi semakin sulit saat ia harus melewati rawa-rawa yang berlumpur. Setiap langkah terasa berat dan lambat. Kumi hampir tenggelam beberapa kali, tetapi ia terus berjuang untuk bergerak maju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun