Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja dan Secangkir Kopi

19 Juni 2024   07:58 Diperbarui: 19 Juni 2024   08:17 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat matahari terbenam ditemani secangkir kopi (sumber: sukabumiupdate.com)

Di tepi senja, dalam gemerlap petang,
Cerita kopi mengalir dalam gelas,
Sedapnya aroma merayu hati yang lesu,
Menyentuh jiwa yang rapuh terjaga.

Dari puncak gunung, biji kopi merayap,
Menari di bawah sinar mentari merah jingga,
Di kebun yang sunyi, petiklah cerita,
Yang mengalir dari kehidupan setiap tegukan.

Pada setiap seruput, ada detik senja berbisik,
Merayu rindu dalam setiap remang senja,
Seperti kopi, yang mengalir dari bibir gelas,
Meluluhlantakkan getir dalam setiap sudut hati.

Senja terus berlabuh, dalam rindu yang mengalir,
Di balik jendela, kopi menjadi teman sepi,
Menyelami rasa yang terpendam,
Dalam setiap setetesnya yang mendamaikan.

Seperti senja, kopi juga punya cerita,
Dari awal hingga akhir, dari pahit hingga manis,
Mengalir dalam sepi, membasuh kerinduan,
Di tepi senja, dalam canda dan tawa.

Kopi dan senja, dua sahabat tak terpisahkan,
Mengisi ruang hampa dengan makna,
Di setiap tegukan, ada cerita hidup,
Di setiap senja, ada kedamaian yang terpahat.

Tak ada yang lebih indah dari senja dan kopi,
Yang menyatu dalam untaian waktu yang tak terbatas,
Sebuah puisi panjang dari kehidupan yang mengalir,
Di antara rindu dan cinta yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun