Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Tempat untuk Pulang

15 Juni 2024   09:30 Diperbarui: 15 Juni 2024   09:38 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Rumah Masa Kecil
Di sudut jalan kenangan yang sepi,
Berdirilah rumah masa kecilku,
Dindingnya bersaksi pada waktu,
Mengisahkan cerita tanpa henti.

Rumah tua dengan pekarangan luas,
Tempatku berlari mengejar mimpi,
Di bawah pohon rindang aku bersembunyi,
Di sana aku temukan damai yang lepas.

Setiap ruangan menyimpan kisah,
Tawa dan tangis saling bersahutan,
Di ruang tamu ibu menyulam cinta,
Ayah mengukir harapan di malam yang kelam.

Kamar tidur yang penuh imajinasi,
Di mana aku menjelajah dunia dalam mimpi,
Dengan selimut hangat ibu,
Aku terlelap dalam pelukan kasih sejati.

Kini aku kembali, mengenang masa lalu,
Menemukan jejak kaki kecilku,
Meski telah dewasa, hati ini tetap rindu,
Pada rumah masa kecilku yang selalu aku cinta.

2. Rumah di Ujung Senja
Di ujung senja yang perlahan tenggelam,
Ada rumah dengan dinding berwarna emas,
Dihiasi mentari sore yang temaram,
Mengalirkan damai yang tak terukur jelas.

Di sana, setiap jendela adalah cerita,
Setiap pintu menyambut dengan bahagia,
Di serambi tua aku duduk termenung,
Menghitung bintang yang perlahan datang.

Rumah ini menyimpan sejuta kenangan,
Dari masa lalu hingga masa depan,
Di ruang tamu, suara anak-anak bercanda,
Mengisi malam dengan canda tawa.

Dapur kecil dengan aroma nostalgia,
Di sana ibu memasak dengan cinta,
Setiap hidangan adalah pelukan hangat,
Mengusir lelah setelah hari yang penat.

Kini senja menghilang digantikan malam,
Rumah ini tetap berdiri dengan tenang,
Menanti pagi baru dengan harapan,
Mengukir lagi cerita yang tak pernah usang.

3. Rumah di Pelabuhan
Di tepi pelabuhan yang sibuk dan ramai,
Ada rumah kecil dengan jendela menghadap laut,
Dari sana terlihat kapal-kapal datang dan pergi,
Membawa harapan dan cerita dari negeri jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun