Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Balik Tabir Islami

14 Juni 2024   06:56 Diperbarui: 14 Juni 2024   07:04 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siluet orang berdoa dengan latar belakang masjid (sumber: ibnulyemeniarabic.com)

Haji, perjalanan suci ke Baitullah,
Menggenapkan rukun Islam yang lima,
Mengharapkan maghfiroh dan ridho Allah,
Mengukir momen suci dalam hidup yang fana.

Ya Allah, jadikan kami hamba yang taat,
Mengikuti jalan-Mu tanpa ragu dan khianat,
Kabulkan doa-doa kami dengan kasih sayang-Mu,
Hingga kami bertemu di surga yang penuh rindu.

3. Taman Iman
Dalam taman iman yang penuh bunga,
Ku temukan keindahan dalam setiap warna,
Setiap harapan dan doa yang kupanjatkan,
Membawa ketenangan, jauh dari derita.

Sujud di hamparan sajadah, hati ini terpaut,
Mengharapkan rahmat dan ampunan-Mu,
Dalam setiap lafaz yang terucap lembut,
Ada harapan untuk hidup yang penuh makna.

Ramadhan, bulan suci penuh berkah,
Menahan lapar, dahaga, dan nafsu,
Membersihkan jiwa, memperkuat hati,
Menyambut hari kemenangan dengan suka cita.

Dalam heningnya malam Lailatul Qadar,
Ku temui malam yang lebih baik dari seribu bulan,
Mengangkat doa-doa penuh harap dan cinta,
Mengharap rahmat dan keberkahan dari Yang Maha Esa.

Ibadah haji, perjalanan menuju cinta abadi,
Menggenapkan rukun Islam yang mulia,
Di setiap putaran thawaf dan sa'i,
Ada harapan untuk hidup yang lebih berarti.

Ya Allah, di taman iman ini, kami bernaung,
Menjaga hati, memperkuat iman yang kokoh,
Bimbing kami dalam setiap langkah dan harapan,
Menuju cinta-Mu yang abadi, surga-Mu yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun