Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Langkah Payah Seorang Kakak

4 Juni 2024   09:35 Diperbarui: 4 Juni 2024   09:36 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret anak kecil berjualan koran di pinggir jalan (sumber: tribunnews.com)

Ketika hujan reda, Andi segera bergegas pulang, khawatir tentang bagaimana mereka akan bertahan tanpa penghasilan hari itu.

Ketika tiba di rumah, Andi terkejut melihat Rina sedang bermain-main dengan seorang lelaki tua di halaman rumah.

Lelaki itu memperkenalkan dirinya sebagai Pak Budi, seorang tetangga yang baik hati. Dia memberi tahu Andi bahwa dia telah membawa makanan dan kebutuhan lainnya untuk mereka selama hujan.

Andi merasa haru dan bersyukur atas kebaikan Pak Budi. Dia belajar bahwa meskipun dia berjuang seorang diri, selalu ada orang-orang di sekitarnya yang siap membantu.

Setelah cuaca membaik, Andi kembali berjualan dengan semangat yang baru. Namun kali ini, dia tidak lagi merasa sendirian. Dia tahu bahwa ada orang-orang yang peduli dan bersedia membantu mereka dalam kesulitan.

Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, Andi pulang dengan senyum bahagia di wajahnya. Dia tahu bahwa meski kakinya pincang, langkah-langkahnya telah membawa kebahagiaan bagi dirinya dan adik tercinta, dan itu adalah hal yang paling berharga baginya.

Suatu sore setelah seharian berjualan dengan penuh semangat, Andi memutuskan untuk singgah sejenak di masjid dekat rumah. Meski lelah, dia ingin beristirahat sejenak dan berdoa sebelum pulang.

Di dalam masjid, Andi melihat seorang laki-laki paruh baya tengah kesulitan mencari tempat duduk. Tanpa ragu Andi langsung menawarkan bantuan untuk mengantarkan laki-laki tersebut ke tempat duduk yang nyaman.

Setelah shalat, laki-laki tersebut memperkenalkan dirinya sebagai Pak Ahmad, seorang pebisnis yang sedang mencari tenaga kerja untuk proyeknya. Mendengar hal itu, Andi merasa tertarik, meskipun memiliki keterbatasan fisik, dia yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan dan semangat yang kuat untuk bekerja.

Pak Ahmad terkesan dengan keuletan dan semangat Andi. Tanpa ragu, dia menawarkan Andi untuk bergabung dalam proyeknya. Andi merasa seperti menerima hadiah yang tidak terduga. Dia bersyukur atas kesempatan ini dan berjanji akan bekerja sebaik mungkin.

Dengan bergabung dalam proyek Pak Ahmad, Andi mendapatkan penghasilan yang lebih stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta Rina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun