Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Langkah Payah Seorang Kakak

4 Juni 2024   09:35 Diperbarui: 4 Juni 2024   09:36 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret anak kecil berjualan koran di pinggir jalan (sumber: tribunnews.com)

Di sebuah kampung kecil di pinggiran kota, hiduplah seorang kakak bernama Andi yang memiliki keterbatasan fisik. 

Kakinya lumpuh sejak kecil akibat kecelakaan yang menimpanya. Meski begitu, semangatnya untuk merawat adiknya, Rina, tidak pernah padam.

Andi dan Rina tinggal bersama nenek mereka yang sudah renta.

Kehidupan mereka sederhana, dan Andi berusaha sekuat tenaga untuk menyediakan makanan dan kebutuhan sehari-hari bagi mereka berdua. 

Penghasilan dari bantuan sosial yang mereka terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Suatu hari Andi mendapat ide. Meski keterbatasan fisiknya, dia ingin mencoba berjualan kue keliling menggunakan gerobak dorong.


Rina awalnya khawatir dengan kakaknya yang pincang tersebut, namun Andi meyakinkannya bahwa dia akan baik-baik saja.

Bermodal semangat dan tekad yang kuat, Andi mulai menjajakan kue-kue buatan nenek mereka. Meskipun terkadang dia merasa lelah dan sakit karena kakinya yang pincang, tetapi Andi terus bertahan demi adik tercinta.

Hari demi hari berlalu, bisnis Andi mulai tumbuh. Dia mendapat pelanggan tetap dan reputasi baik di kampung mereka. 

Setiap sen yang dia dapatkan, Andi sisihkan untuk membeli obat dan kebutuhan lainnya untuk Rina.

Suatu hari, cuaca buruk melanda kampung mereka. Hujan deras mengguyur sepanjang hari, membuat Andi tidak bisa berjualan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun