Fadli yang sudah tidak tahan memutuskan untuk berbagi kekhawatirannya dengan teman sekamarnya, Rani.Â
Rani adalah teman yang selalu setia mendengarkan dan memberikan dukungan. Setelah mendengarkan cerita Fadli, Rani menawarkan sebuah ide yang mungkin bisa membantu.
"Kenapa kita tidak mencoba membuat kampanye penggalangan dana untukmu?" ujar Rani dengan semangat.
"Kita bisa menggunakan media sosial dan membagikan ceritamu kepada orang-orang. Siapa tahu, mungkin akan ada orang yang peduli dan bersedia membantu."
Awalnya ragu, Fadli akhirnya setuju untuk mencoba. Bersama-sama, mereka membuat posting di media sosial yang menceritakan tentang perjuangan Fadli untuk tetap berkuliah di tengah beban keuangan yang berat.Â
Mereka membuat akun penggalangan dana online dan membagikan linknya kepada teman-teman dan keluarga.
Tidak lama kemudian, dukungan mulai mengalir. Orang-orang dari berbagai kalangan memberikan sumbangan, baik besar maupun kecil, untuk membantu Fadli melanjutkan pendidikannya. Fadli terharu melihat betapa banyak orang yang peduli padanya dan bersedia membantu.
Mengantongi bantuan dari banyak orang baik hati, Fadli akhirnya berhasil mengumpulkan dana yang cukup untuk membayar UKT semester depan.Â
Fadli merasa sangat bersyukur dan terharu atas semua bantuan yang ia terima. Lebih dari itu, ia merasa terinspirasi untuk terus berjuang dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Kegembiraan Fadli setelah berhasil mengumpulkan dana untuk membayar UKT-nya semester depan hanya berlangsung singkat.
Suatu pagi, ketika Fadli sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus, ia menerima telepon yang mengubah hidupnya selamanya.