Sebelumnya, bersama rekan-rekannya di BEM, mereka memberikan gelar yang memalukan untuk Presiden Joko Widodo pada tanggal 6 Desember 2023, menyebut Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.
Kekecewaan dari Gielbran semakin memuncak usai Cawapres Gibran Rakabuming Raka mangkir dari debat yang disiarkan langsung oleh TVOne.
Gibran beralasan hanya akan hadir apabila debat tersebut resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Terlebih, debat tersebut dihadiri Capres Cawapres paslon nomer 1 dan 2, Anies-Muhaimin, dan Ganjar Pranowo-Mahfud.
"Saya rasa itu (ketidakhadiran Gibran dalam dialog) wujud kepengecutan intelektual. Selayaknya kalau misal beliau benar-benar mengklaim bahwa beliau perwakilan anak muda, maka tunjukkanlah kepada kami anak muda. Jangan menjadi seorang pengecut intelektual,"ujar Ketua BEM UGM tersebut, Sabtu (09/12/23).
Meskipun tampak mendapat dukungan penuh oleh beberapa orang yang cukup berpengaruh, nyatanya masih banyak juga masyarakat yang meragukan kapabilitas dari seorang Gielbran, terlebih dia saat ini masih seorang mahasiswa yang belum lulus.
"Belum lulus kuliah, coba sudah lulus, baru tau susahnya cari duit. Enak aja ngomong apapun", ujar warganet pada cuitan pujian Dr Tifa di laman X pribadinya.
"Hhh, ini karena Gielbran belum masuk pemerintahan. Coba nanti lulus masuk pemerintahan. Langsung berubah total," imbuh yang lain.
Gonjang ganjing Ketua BEM UGM, Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming sampai saat ini masih belum sepenuhnya berakhir. Gielbran  masih terus memberikan kritikannya lada anggapan adanya "Dinasti Politik" pada Pilpres 2024 nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H