Jujutsu Kaisen meningkatkan intensitas pertarungannya setelah Satoru Gojo tewas pada chapter 236 sebelumnya. Orang semakin penasaran tentang siapa yang akan berhasil mengalahkan Sukuna dalam Culling Game. Hajime Kashimo, yang turun ke medan perang, menghadapi kesulitan menghadapi kekuatan luar biasa Raja Kutukan tersebut.
Dalam pertempuran antara Sukuna dan Hajime, Sukuna memperlihatkan wujud aslinya dengan empat tangan dan empat mata. Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai nasib Megumi Fushiguro, yang sebelumnya dihantui oleh Sukuna.
Sementara dalam pertarungan itu, Hajime mengungkapkan Teknik Kutukannya, Genjuu Kohaku. Sukuna tidak tinggal diam dan menggunakan Kamutoke, senjata yang ditinggalkan oleh Yorozu. Di sisi lain, pertempuran juga terjadi antara Kinji Hakari dan Uraume.
Pertarungan antara Sukuna dan Hajime terus berlanjut hingga chapter 238. Bab tersebut dimulai dengan Hajime menganalisis bentuk Sukuna dan menyadari bahwa dengan tanda tangan yang terus-menerus digunakan Sukuna dalam serangannya, dua tangan lainnya tetap bebas.Â
Sukuna tidak akan kekurangan nafas karena memiliki dua mulut. Hajime bahkan menyebut Sukuna sebagai "sempurna" dan "indah." Namun, upaya serangannya akhirnya gagal saat dia terpental.
Di masa lalu, Sukuna pernah menghancurkan Lima Jenderal Kosong dan Pasukan Matahari dan Bulan dari klan Fujiwara. Takako Uro dan Yorozu adalah beberapa nama yang tercatat dalam sejarah ini. Raja Kutukan ini juga berhasil mengusir Pasukan Dessichin dari Klan Sugawara dan Malaikat dari Klan Abe.
Klan Sugawara adalah keluarga Sugawara no Michizane, yang merupakan leluhur dari Satoru dan Yuta Okkotsu. Sukuna kemudian mulai menyusun mantra dan mengarahkan serangan Cleave besar ke arah Hajime.Â
Hajime mengidentifikasinya sebagai Sayatan yang Memotong Dunia, menyadari bahwa serangan inilah yang mengakhiri kehidupan Satoru.
Sukuna menyatakan bahwa Yorozu seharusnya mencoba mengajarkan konsep cinta kepada Satoru atau Hajime sebelum melancarkan serangan terus menerus. Dengan gerakan cepat, Sukuna berhasil mengalahkan lawannya dan melemparkan jaring Dismantle ke arah Hajime. Meskipun mungkin Hajime bisa menghindarinya, cerita berpindah ke dalam kilas balik.
Dalam masa flashback, Sukuna mendekati Hajime yang telah menjadi tua, dan Sukuna menyebut tindakan pembunuhan yang dilakukan Hajime terhadap semua penantang yang mendekatinya dengan tangannya sendiri sebagai bentuk belas kasih.Â
Ketika Sukuna mengungkapkan bahwa yang terkuat disukai karena kekuatannya, Kashimo Hajime pun bertanya mengapa Sukuna memecah jiwanya sehingga dia bisa bereinkarnasi di era yang berbeda.