Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Zulkarnain, Sosok Ksatria Penghalang Ya'juj dan Ma'juj di Hari Kiamat

17 Juli 2023   14:40 Diperbarui: 17 Juli 2023   15:26 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ksatria muslim (sumber: inilahkoran.id)

Kisah Zulkarnain adalah salah satu cerita yang terdapat dalam Al-Quran, khususnya dalam Surah Al-Kahf (Surah ke-18). Dalam cerita tersebut, Zulkarnain disebut sebagai seorang raja yang memiliki kekuasaan besar dan budi pekerti yang mulia.

Meskipun identitas pasti Zulkarnain dalam sejarah tidak jelas, banyak ulama meyakini bahwa Zulkarnain adalah gelar bagi seorang pemimpin besar dari masa lalu. Ada beberapa interpretasi mengenai identitasnya, seperti bahwa Zulkarnain dapat merujuk pada Darius I dari Persia, Alexander Agung dari Makedonia, atau raja-raja lain dari dinasti-dinasti besar.

Kisah pembuatan tembok penghalang oleh Zulkarnain untuk menahan Yajuj dan Majuj (Gog dan Magog) merupakan salah satu aspek menarik dalam cerita ini. Yajuj dan Majuj adalah dua kelompok manusia yang dianggap memiliki sifat-sifat buruk dan merusak di dalam cerita Al-Quran. Tepatnya pada surah Al Kahfi 94-95.

Artinya: Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. (QS. Al-Kahfi: 94 – 95).

Zulkarnain melakukan perjalanan ke arah timur dan barat dan akhirnya sampai ke sebuah lembah di antara dua gunung. Di sana, dia mendapati bahwa penduduk lembah mengalami kesulitan akibat serangan Yajuj dan Majuj. Mereka merasa takut dan terancam oleh kelompok-kelompok ini.

Untuk membantu penduduk lembah, Zulkarnain membangun tembok atau dinding penghalang yang sangat kuat. Dalam Al-Quran, tembok tersebut digambarkan sebagai "besi yang ditebalkan dengan timah." Tujuan pembuatan tembok ini adalah untuk melindungi penduduk lembah dari serangan Yajuj dan Majuj yang merusak dan menjarah.

Setelah menyelesaikan pembangunan tembok penghalang, Zulkarnain menyatakan bahwa Allah telah memberikan kekuasaan dan kemampuannya untuk melakukan tindakan ini. Dia juga menegaskan bahwa tembok ini akan tetap berdiri sampai saat yang telah ditentukan oleh Allah.

Kisah Zulkarnain dan pembuatan tembok penghalang ini menunjukkan bahwa kebaikan, keadilan, dan kekuasaan yang diberikan oleh Allah dapat digunakan untuk melindungi orang-orang yang lemah dan tidak berdaya dari kejahatan dan ancaman. 

Dalam cerita ini, Zulkarnain dipuji karena perbuatannya yang mulia dalam membantu masyarakatnya dan melindungi mereka dari bahaya Yajuj dan Majuj.

Ilustrasi kaum Yajuj dan Majuj (sumber: boombastis.com)
Ilustrasi kaum Yajuj dan Majuj (sumber: boombastis.com)
Sejarah Yajuj dan Majuj dalam agama Islam merujuk pada dua kelompok manusia yang disebutkan dalam Al-Quran, terutama dalam Surah Al-Kahf (Surah ke-18). Mereka dianggap sebagai dua bangsa yang bermusuhan dan memiliki sifat-sifat buruk.

Meskipun identitas mereka tidak secara jelas diungkapkan dalam Al-Quran maupun hadis, banyak ulama dan sarjana Muslim percaya bahwa Yajuj dan Majuj adalah dua kelompok manusia yang telah ada atau akan muncul di masa depan sebagai tanda akhir zaman atau tanda kiamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun