Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

"Jambore Suporter" Langkah Erick Thohir Berantas Rasisme di Persepakbolaan Indonesia

9 Juli 2023   10:30 Diperbarui: 9 Juli 2023   10:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suporter bola Indonesia (sumber: tempo.co)

Ketua Umum PSSI Erick Thohir setuju untuk melakukan penangguhan sementara pada kompetisi Liga 1 musim 2023/24 yang baru dimulai, setelah terjadi insiden rasisme terhadap para pemain.

Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) sebelumnya mengajukan usulan untuk menghentikan Liga 1 setelah tiga pemain PSM Makassar, yaitu Yance Sayuri, Yuran Fernandes, dan Erqin Gutawa, mengalami perlakuan rasisme dari pendukung Persija Jakarta.

Erick menyatakan setuju saat diwawancarai setelah menghadiri pelatihan VAR di Thamrin City, Jakarta pada Jumat (7/7/2023). Menurutnya, tindakan terhadap rasisme perlu diambil secara bertahap.

"Saya setuju," kata Erick. "Kemarin saya sudah menyatakan kekecewaan saya dan meminta agar suporter memiliki pandangan yang sama terhadap rasisme setelah jambore suporter di Surabaya dan di tempat lainnya. Rasisme tidak dapat ditoleransi, terutama ketika rasisme dilakukan oleh bangsa kita sendiri, baik dari barat, timur, tengah. Hal ini sangat menyedihkan."

Erick Thohir menegaskan bahwa tindakan rasisme harus diberantas dan ditindak tegas agar dapat memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Ia menyatakan perlunya tindakan bertahap untuk menghadapi masalah rasisme.

Sebelumnya, APPI telah meminta penangguhan sementara Liga 1 musim 2023/24 setelah kejadian rasisme dalam pertandingan antara PSM Makassar dan Persija Jakarta di Stadion GBK pada 3 Juli 2023, yang berakhir dengan skor imbang 1-1.

Erick berharap agar tidak ada lagi aksi rasisme dalam kompetisi sepakbola di Indonesia. Jika masih terjadi, dia menyatakan kesiapannya untuk memberikan hukuman kepada pelaku intimidasi.

"Kemarin saya sudah mengungkapkan kekecewaan saya, dan saya berharap setelah adanya jambore suporter [yang sudah diadakan di Surabaya], para suporter memiliki perspektif yang sama tentang rasisme," ucapnya.

"Ke depan, kami akan mulai mengambil tindakan. Kita merasa sangat sedih ketika kita, sebagai negara Pancasila dan NKRI, memiliki beragam warna kulit, rambut keriting, dan lurus. Ada yang botak juga, bukan? Semua suku ada, namun kita terjebak dalam hal seperti ini, sangat menyedihkan."

"Terlebih lagi jika kita mengutuk bangsa kita sendiri. Apakah itu dari barat, timur, atau tengah, itu tidak dapat ditoleransi. Dan tindakan yang diambil harus dilakukan secara bertahap." Tutup Erick Thohir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun