Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Muncul Penyakit Antraks di Gunung Kidul, Kenali untuk Pencegahan!

8 Juli 2023   09:35 Diperbarui: 8 Juli 2023   09:38 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapi menjadi salah satu inang dari penyakit antraks (sumber: bandung.viva.co.id)

Antraks inhalasi adalah bentuk yang paling serius dan berpotensi mematikan dari penyakit antraks. Penyakit ini terjadi ketika seseorang menghirup spora Bacillus anthracis yang tersebar di udara. Antraks inhalasi dapat terjadi secara alami, terutama pada orang yang bekerja di sektor pertanian atau peternakan, atau dapat disebabkan oleh serangan teroris menggunakan senjata biologis.

Setelah spora antraks masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, mereka akan bergerak ke paru-paru dan berkembang biak. Proses ini menghasilkan toksin yang merusak jaringan dan menyebabkan peradangan paru-paru yang parah. Gejala antraks inhalasi mungkin tidak muncul segera, bisa memakan waktu hingga beberapa minggu setelah paparan.

Gejala antraks inhalasi awalnya mirip dengan flu atau pneumonia, termasuk demam tinggi, batuk berdahak, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, dan sakit kepala. Seiring penyakit ini berkembang, gejala menjadi semakin parah, termasuk sesak napas yang memburuk, kelemahan, pusing, mual, dan muntah.

Tanpa pengobatan yang cepat dan tepat, antraks inhalasi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, kegagalan pernapasan, dan bisa berujung pada kematian.

Diagnosis antraks inhalasi dapat sulit karena gejalanya awalnya mirip dengan penyakit pernapasan lainnya. Dokter mungkin akan melakukan tes darah, tes pencitraan seperti sinar-X atau CT scan paru-paru, atau bahkan mengambil sampel jaringan paru-paru untuk diperiksa di laboratorium.

Pengobatan antraks inhalasi melibatkan pemberian antibiotik segera setelah diagnosis yang dapat melawan Bakteri Bacillus anthracis. Antibiotik yang sering digunakan termasuk ciprofloxacin, doxycycline, atau levofloxacin. Selain itu, perawatan suportif seperti oksigen dan ventilasi mekanis mungkin diperlukan untuk membantu fungsi pernapasan.

Pencegahan antraks inhalasi melibatkan vaksinasi. Vaksin antraks tersedia untuk individu yang berisiko tinggi terpapar spora antraks, seperti personel militer atau pekerja di sektor pertanian. Langkah-langkah keamanan tambahan, seperti penggunaan masker pernapasan saat bekerja di lingkungan yang berpotensi terkontaminasi, juga dapat membantu mencegah penularan.

Penting untuk mencari perawatan medis segera jika  mencurigai terpapar antraks atau mengalami gejala yang mencurigakan setelah paparan yang mungkin dengan spora antraks. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun