Kereta Api Indonesia (KAI) sedang melakukan peningkatan pada kursi gerbong kelas ekonomi, yang sedang menjadi viral di media sosial.
PTMenurut Joni Martinus, Wakil Presiden Hubungan Masyarakat KAI, perusahaan saat ini sedang melakukan modifikasi pada interior gerbong ekonomi dan kursinya di Balai Yasa Manggarai. Modifikasi ini merupakan bagian dari program peningkatan pelayanan di kelas ekonomi.
Sejauh ini, sudah ada empat gerbong ekonomi yang berhasil dimodifikasi. Melalui modifikasi ini, kapasitas kursi yang semula 80 tempat duduk, kini berkurang menjadi 72 tempat duduk, menciptakan kesan yang lebih luas. Keunggulan lainnya adalah kursi dapat disandarkan dan diputar seperti kursi pada gerbong eksekutif. KAI menargetkan untuk memodifikasi kursi ekonomi pada 12 gerbong, atau satu rangkaian kereta, selesai pada tahun 2023.
Joni menjelaskan bahwa untuk memodifikasi satu gerbong, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan. Ketika ditanya tentang dampak modifikasi kursi ekonomi terhadap harga tiket, Joni menekankan bahwa KAI saat ini fokus pada penyelesaian proses modifikasi gerbong ekonomi.
PT KAI juga menambahkan Public Information Display System (PIDS) pada interior gerbong, yang dapat menampilkan informasi waktu dan suhu. Interior gerbong juga mengalami modifikasi mirip dengan kereta eksekutif, termasuk bentuk bagasi dan suasana interior yang lebih terang.
Selain itu, modifikasi juga dilakukan pada toilet dengan suasana yang lebih mewah dan menggunakan toilet duduk.
Joni mengungkapkan bahwa rencana operasional terkait modifikasi ini, termasuk kereta api yang akan digunakan dan jadwalnya, masih dalam tahap kajian dan evaluasi. Namun, yang pasti adalah bahwa dalam waktu dekat, pelanggan kereta ekonomi akan merasakan pengalaman yang berbeda dan lebih nyaman.
"Melalui modifikasi ini, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan ke depan, dengan tujuan membuat perjalanan kereta api menjadi lebih aman, nyaman, dan sehat," jelasnya.
Adapun beberapa penampakan kereta api ekonomi dengan kursi yang sudah dimodifikasi yang tertera dari berbagai sumber media pemberitaan.
Meski begitu, perombakan stamformasi kursi ini rencananya hanya dikhususkan untuk kereta ekonomi jarak jauh non PSO (subsidi), atau dapat dikatakan sebagai kereta ekonomi parsial, tarif mengacu pada jarak tempuh. Seperti Menoreh, Majapahit, ataupun Jaka Tingkir.