PSSI baru saja mengeluarkan keputusan kontroversial pada Kamis (12/01/23) dalam rapat Komite Eksekutif PSSI.
Keputusan kontroversial tersebut yaitu penghapusan sistem degradasi pada Liga 1 dan pemberhentian Liga 2 musim 2022/2023.
Sekretaris Jendral PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil atas beberapa pertimbangan.Â
Berikut adalah poin-poin yang membuat terciptanya keputusan penghapusan sistem degradasi Liga 1 karena berhentinya Liga 2.
- Adanya permintaan dari sebagian besar manajemen klub agar Liga 2 segera diberhentikan karena adanya kendala-kendala pelaksanaan, sehingga Liga 2 tidak memungkinkan untuk diselesaikan sebelum pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada bulan Mei mendatang.
- Adanya rencana untuk melakukan perbaikan dan transformasi sepakbola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan suporter beberapa bulan yang lalu.
- Disahkannya Perpol No 10 Tahun 2022 mengenai amanat proses perizinan, yang mana PSSI meminta PT LIB untuk membentuk operator baru di Liga 2.
Pengapusan sistem degradasi dinilai akan menimbulkan dampak yang cukup serius, terutama kejahatan judi.
Para petaruh atau penjudi tidak akan mengeluarkan segelontoran uang untuk menjagokan suatu tim meskipun bermain sangat buruk, karena tidak akan mungkin di degradasi.
Tidak sampai disitu, ketakutan terbesar adalah munculnya sepakbola gajah, atau bermain asal-asalan dengan suatu gol yang tidak masuk akal, atau bisa dikatakan sudah direncanakan sebelum pertandingan.
Sepakbola gajah sendiri sempat menodai Liga Indonesia, ketika PSS Sleman vs PSIS Semarang tahun 2014. Dimana kala itu kedua tim tidak ingin memenangi laga, sehingga para pemain dari kedua tim tersebut silih berganti melakukan gol bunuh diri, mirisnya para pemain yang melakukan gol bunuh diri malah berselebrasi dan merasa senang.
Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk keunggulan PSS Sleman, yang mana semua gol yang tercipta pada pertandingan tersebut adalah gol bunuh diri.
Lebih lanjut, persaingan antar klub tidak akan berjalan dengan kompetitif. Klub yang sering menelan kekalahan dan berada di dasar klasemen akan kehilangan sebagian motivasinya untuk berbenah, karena mereka berfikir yang penting bisa bertahan di Liga 1 saja sudah cukup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H