SBMPTN/Jalur Mandiri adalah ujian awal mereka sebelum melangkah ke bangku perkuliahan.
Seleksi masuk perguruan tinggi adalah momen yang begitu ditunggu oleh para siswa kelas 12 SMA/SMK sederajat. Dimana SNMPTN/Beberapa bulan lalu serangkaian kegiatan Seleksi Mahasiswa Baru (SMB) 2022 baru saja usai. Pada momen tersebut sebagian ada yang senang karena sudah diterima di PTN impian, sebagian lagi merasakan kesedihan karena belum berkesempatan masuk di PTN impian.
Hal tersebut memang sudah menjadi tradisi tiap tahunnya. Namun ada perbedaan di Seleksi Mahasiswa Baru (SMB) 2023 mendatang.
Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) melakukan suatu gebrakan baru terkait skema masuk perguruan tinggi di tahun 2023 mendatang.
Perbedaan terbesar SMB tahun 2022 dan 2023 mungkin terletak pada jenis soalnya, yang mana seperti diketahui bahwa Pak Nadiem Makarim secara resmi menghapus Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada seleksi masuk perguruan tinggi tahun mendatang.
Tes Kemampuan Akademik (TKA) terdiri dari mata pelajaran pokok jenjang SMA, seperti Kimia, Fisika, Geografi, Sosiologi, dan Biologi.
Penghapusan Tes Kemampuan Akademik (TKA) akan digantikan tes soal penalaran berpikir kritis dengan tujuan agar para calon mahasiswa dapat berpikir kreatif dan inovatif, serta tidak lagi terpaku dengan soal-soal hafalan yang dapat dengan mudah hilang.
Penalaran dan Berpikir Kritis
Soal penalaran memiliki tujuan untuk melihat seberapa jauh kinerja antara otak kanan dan otak kiri dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dimana ada penalaran verbal, matematis, logika, dan pola gambar. Dominan otak kiri atau kanan.
Jika seseorang berpikir lebih logis, pragmatis, suka hal yang matematis, serta objektif dalam menyelesaikan suatu permasalahan, maka bisa dikatakan orang tersebut dominan otak kiri.
Sedangkan seseorang yang dominan otak kanan akan berpikir lebih melebar, yang mana kreatif, ekspresif, serta melihat suatu keadaan atau permasalahan secara fleksibel menyesuaikan keadaan.
Seseorang yang dominan otak kanan biasanya akan lebih peka dengan kondisi sekitarnya dan memiliki tingkat kepedulian yang lebih tinggi. Cenderung peria dan bersemangat.