Rumor mengenai rencana China menginvasi Taiwan kian santer terdengar usai ketegangan Beijing-Taiwan memanas, imbas dari kunjungan Ketua DPR Amerika, Nancy Pelosi ke Taiwan, Kamis (04/08/22) lalu.
Kunjungan Nancy Pelosi tersebut nyatanya membuat pihak China marah besar. Merespon hal tersebut, Presiden China, Xi Jinping memerintahkan pasukan militer Beijing untuk menggelar latihan besar-besaran disekitar wilayah perairan China.
Latihan militer China tersebut sudah berjalan selama 6 hari berturut-turut, sejak Kamis (04/08/22) kemarin hingga hari ini. Terhitung sudah belasan kali rudal diluncurkan ke arah Selat Taiwan.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu meyakini latihan militer tersebut merupakan kedok China dalam upaya menginvasi Taiwan sewaktu-waktu.
Pendapat Warga Taiwan dan Aneksasi China
"Ini bukan pertama kali China melakukan ancaman militer seperti ini. Kami telah mengahadapi situasi yang sama pada 1996. Banyak warga Taiwan yang tidak cemas dan takut soal latihan militer China ini," ucap Chen Jing-Long, salah seorang warga Taiwan dilansir dari CNNIndonesia, Selasa (09/08/22).
"Ibarat anjing yang menggonggong, tapi tidak gigit, itulah yang dilakukan China saat ini," sambungnya.
Lebih lanjut Chen mengatakan bahwa kemarin bukanlah lawatan pihak asing pertama bagi Taiwan, dimana sebenarnya sudah berkali-kali, dan ancaman China saat ini bukanlah pertama kalinya. Jadi seakan warga Taiwan sudah kebal dengan ancaman China, meski begitu ia menuturkan bahwa bukan berarti meremehkan ancaman tersebut.
Warga Taiwan tidak begitu menyoroti lawatan Nancy Pelosi ataupun latihan militer yang dilakukan China. Kondisi di Taiwan sendiri menurut Chen masih berjalan normal seperti biasa.
"Dalam kontribusi praktikal, saya mungkin bisa bilang lawatan Nancy Pelosi tidak berdampak apa-apa, tapi ini sinyal dukungan kuat Amerika kepada kami," ujarnya.
Tentu Chen agaknya sedikit lega dengan kedatangan Nancy Pelosi, hal tersebut menunjukan bahwa masih ada negara yang mendukung penuh kebebasan Taiwan supaya tidak melebur bersama China.