Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan bersama rombongan baru saja mengadakan pertemuan dengan Elon Musk pada Senin (25/04/22) bertempat di Gigafactory Tesla, Texas, Amerika.
Disana mereka membahas mengenai pengadaan mobil listrik, energi terbaharukan, dan B20. Lebih lanjut, tujuan utama dari kedatangan Delegasi Indonesia ini adalah untuk meyakinkan Tesla agar berkenan bekerjasama dengan Indonesia perihal penyediaan dan pemprosesan nikel sebagai bahan baku pembuatan Battery Cell berlandaskan ESG (Environtmen, Social, and Governance)Â yang berkelanjutan.
Elon Musk selaku bos Tesla mengaku tertarik terhadap keberadaan energi nikel dan mesin listrik di Indonesia.
Perlu diketahui, Elon Musk sendiri merupakan orang terkaya di dunia, ia merupakan pemegang saham terbesar di SpaceX dan pemilik perusahaan Tesla yang berada di Amerika, selain itu ia baru saja membeli saham Twitter dengan harga 640 trilliun.
Pak Luhut bersama pengusaha Indonesia juga mengundang Elon Musk untuk bergabung dalam event International Advisory Caucus B20 dan hadir di acara B20 di pertengahan November tahun ini.
Disisi lain, dibalik pertemuan antara Delegasi Indonesia dan Bos Tesla tersebut, ada momen unik yang terekam, yaitu ketika nampak Luhut Binsar Pandjaitan dan Elon Musk sedang bersama-sama memegang permen kopiko asli produksi Indonesia.
Kopiko sendiri merupakan salah satu permen produksi PT Mayora Indah Tbk yang berkantor pusat di Jl. Tomang Raya Kav 21 -- 23, Jakarta Barat.
Tidak bisa dipungkiri, akibat beredarnya postingan tersebut, dilansir dari situs www.idxchannel.com, saham PT Mayora Indah Tbk naik 4,91 persen ke posisi 1,710 per saham pada sesi 1 perdagangan hari Selasa (27/04/22). Dipasar reguler, saham Mayora diperdagangkan sebanyak 4,064 kali, dengan volume 12,4 juta saham dan nilai transaksi sebesar 20,8 milliar.
Tentu kenaikan saham ini akan menguntungkan bagi para investor Mayora, sedangkan bagi perusahaan sendiri, kenaikan saham ini tidak begitu berpengaruh bagi laba rugi perusahaan, namun setidaknya dengan mendunianya produk permen lokal ini dapat mengenalkan produk permen lokal yang tidak kalah bagus dari produk permen negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H