Mohon tunggu...
Farmpedia Indonesia
Farmpedia Indonesia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar bertani mulai dari membaca, memahami, dan mengaplikasikan. Jadilah petani yang beriman, berakal, tangguh dan melek teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Darurat Kejahatan Klitih, Para Pelajar dan Mahasiswa Takut Kuliah di Jogja

7 April 2022   14:10 Diperbarui: 7 April 2022   14:15 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tindak klitih dijalan menimbulkan keresahan bagi masyarakat (sumber: www.vice.com)

Belakangan ini di Kota Jogja sedang marak terjadi tindak kriminalitas dijalanan. Warga setempat menyebutnya "klitih". Layaknya begal, keberadaan klitih membuat masyarakat Jogja menjadi resah ketika akan keluar rumah pada malam hari.

Baru-baru ini klitih kembali menjadi perbincangan oleh warganet, imbas dari kasus kematian seorang remaja berusia 17 tahun asal SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, bernama Daffa Adzin Albashith yang diduga tewas dianiaya kelompok klitih, Minggu (03/04/22) dini hari.

Kebanyakan dari pelaku masih tergolong remaja dibawah umur. Bersenjatakan celurit, pisau lipat, golok, serta katana, para pemuda ini kerap beroperasi pada malam hari menyasar tempat dan jalanan yang sepi.

Motif penyerangannya pun beragam, ada yang dendam antar geng, saling mengolok-olok, himpitan ekonomi, sampai rasa ingin dianggap hebat. Alasan-alasan tersebutlah yang kerap digunakan para klitih dalam melakukan penyerangan.

Berita ini pun langsung heboh di media sosial, khususnya twitter. Kejadian tersebut mengundang beragam komentar bernada kecaman dari warganet.

Disisi lain, masyarakat Jogja yang sudah kesal, meminta polisi dan seluruh aparat keamanan agar secepatnya menangkap pelaku dan menghukum dengan seberat-beratnya, supaya dapat memberi efek jera bagi pelaku.

Serentetan tindak kejahatan klitih yang terjadi, secara tidak langsung akan berdampak pada grafik kunjungan wisatawan kedepannya, yang mana jelas membuat calon pelancong berpikir dua kali untuk berkunjung ke Jogja.

Tidak hanya itu, Jogja yang dikenal luas sebagai kota pelajar dengan kampus ternama seperti Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), serta UIN Kalijaga pun nampaknya akan mulai ditinggalkan, kriminalitas yang belakangan yang terjadi membuat para pelajar, khususnya mahasiswa tidak menempatkan lagi Jogja dipilihan pertama.

Sementara itu, kekhawatiran pun muncul dari para orangtua terhadap anak-anak nya yang menempuh pendidikan di Jogja, khususnya mahasiswa perantauan. Akibatnya para orang tua akan meminta pihak kampus atau sekolah untuk menunda kegiatan belajar tatap muka dan memilih belajar daring dari rumah, supaya aman dari tindak kejahatan.

Hal semacam ini tentu diluar kekuasaan dan kehendak kita sebagai masyarakat. Peran penting dari para orang tua lah yang menjadi faktor utama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun