Belakangan ini, memang tampak warga Ukraina sedang gencar-gencarnya berlatih senjata api, baik itu usia muda sampai tua, semua ikut dilibatkan.
Meski begitu, banyak yang mengkritik seruan perang dengan melibatkan warga sipil yang tentunya tidak memiliki pengalaman dalam persenjataan. Terlebih lagi, pada Kamis (24/02/22), tepat saat pidato Zelensky mengajak warga sipil angkat senjata, ia tidak langsung ikut turun bersama warganya.
Hal tersebut semakin memantik emosi warga dunia yang menilai Zelensky sebagai pemimpin tega yang mengorbankan warganya untuk melindungi dirinya sendiri.
Akhirnya, pada Jumat (25/02/22) kemarin, beredar foto Zelensky yang tampak mengenakan seragam militer sebagai bentuk aksi pembelaan negara bersama warganya.
Disisi lain, Zelensky juga ingin bertemu dengan perwakilan Rusia untuk mengadakan negosiasi pemberhentian serangan militer Rusia terhadap Ukraina untuk menghentikan angka kematian.
"Saya ingin berbicara dengan Presiden Federasi Rusia sekali lagi. Ada pertempuran di seluruh Ukraina saat ini. Mari duduk di meja negosiasi untuk menghentikan kematian lebih banyak orang," ucap Zelensky dalam pesan video pada Jumat (25/02/22).
Terlepas dari itu semua, nampaknya langkah awal dari Zelensky memang kuranglah tepat dengan melibatkan warga sipil dalam konflik peperangan. Ia sebagai presiden suatu negara harusnya melihat kondisi terlebih dahulu, dengan mengupayakan negosiasi dengan pihak Rusia dalam upaya mendamaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H