Spekulasi Ketegangan Rusia dan Ukraina
Dunia sedang tidak baik-baik saja, hal ini terjadi seiring bertambahnya ketegangan negara Rusia dengan Ukraina. Kota Moskow diduga telah menyiapkan diri untuk melakukan invasi terhadap negara bekas jajahan Uni Soviet dalam waktu dekat ini.
Pasukan tentara Rusia kian menumpuk diperbatasan negara Ukraina. Hal tersebut jelas memicu kekhawatiran warga Kiev yang mana pasukan Vladimir Putin bisa kapan saja menyerang dan membombardir Ukraina.
Total 127 ribu pasukan khusus, dimana 21 ribu adalah pasukan tentara angkatan laut dan darat. Rusia telah siaga berjaga di wilayah perbatasan dengan Ukraina Februari 2022 ini.
Selain pasukan khusus dan tentara, pemerintah Rusia juga menyiagakan rudal taktis operasional untuk keperluan aktivitas intelijen dan pengawasan terhadap Ukraina.
Amerika dan NATO selaku sekutu Ukraina pun tidak tinggal diam menanggapi situasi ini. Amerika Serikat berencana mengirim 8.500 tentara untuk berjaga-jaga, dimana mungkin saja akan terjadi pergolakan di wilayah perbatasan Ukraina dan Rusia, selain itu untuk meredakan dan mendamaikan situasi.
Amerika Serikat menuding Rusia akan menginvasi Ukraina dalam waktu dekat karena terlihat sudah menyiapkan tank perang, rudal balistik, dan peralatan perang pada jarak 300 km dari wilayah Ukraina.
Prasangka buruk pada Rusia yang berencana menginvasi Ukraina pun dikuatkan dengan dikosongkanya kedutaan besar Rusia di Ukraina yang mana 15 Januari 2022 lalu baru saja dipulangkan menggunakan bus.
Menanggapi desas-desus yang beredar, utusan Rusia dan Ukraina sepakat untuk menjaga komitmen genjatan senjata yang dibuat sebelumnya.
"Terlepas dari semua perbedaan interpretasi, kami sepakat bahwa gencatan senjata di Ukraina timur harus dipertahankan oleh semua pihak sesuai dengan kesepakatan," ujar Dmitry Kozak selaku utusan Rusia.
Penyebab Ketegangan
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina diduga dipicu oleh semakin erat nya hubungan Ukraina dengan NATO dan Amerika Serikat yang notabene sedang perang ideologi dengan Rusia.