baliho politisi sedang marak-maraknya dilakukan, utamanya di sudut-sudut jalanan perkotaan. Pemasangan baliho ini dilakukan para partai politik untuk mengenalkan salah satu kader mereka yang akan maju dalam Pemilihan Presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Belakangan ini pemasanganBila kita tilik sekarang, pemasangan baliho mungkin kurang relevan, mengingat Indonesia sekarang ini sedang dalam masa pandemi. Selain itu, pemasangan yang dilakukan sekarang ini kurang efektif, sebab pilpres sendiri masih kurang beberapa tahun lagi.Â
Pemasangan baliho terkesan menghambur-hamburkan uang, padahal disisi lain, uang tersebut tentu bisa dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi.Â
Umumnya, baliho politisi memuat foto calon, visi misi, serta janji bila terpilih. Meski begitu, ada juga baliho yang terpampang hanya dengan foto politisi.Â
Menimbang baik tidaknya pemasangan baliho di jalanan, lebih banyak ke tidaknya. Kurang informatifnya isi baliho menjadi faktor utama. Memenuhi sisi jalanan dengan foto tanpa kejelasan, sangatlah kurang bijak.Â
Selain itu, kemungkinan adanya penumpukan sampah sebagai akibat pencopotan baliho patut dipertimbangkan. Pemasangan baliho dijalanan mungkin akan mengganggu konsentrasi para pengguna kendaraan.Â
Apalagi sekarang ini teknologi sudah berkembang, penggunaan baliho sebagai media perkenalan sudah cukup kuno. Tentu nya para politikus dapat mempromosikan kadernya lewat media sosial seperti instagram, whattsaapp dan semacamnya, tidak perlu menggelontorkan uang sebegitu banyaknya hanya untuk sebuah gambar.
Jangkauan pelihat pun sangat luas bila tersebar di media sosial, sedangkan pemasangan baliho dijalanan hanya terbatas di wilayah tersebut.
Bukan berarti pemasangan baliho sepenuhnya salah, tapi harus di pasang pada tempat yang sesuai dan tidak terlalu berlebihan, baik secara ukuran atau jumlah baliho.Â
Masih segar diingatan kita, kasus-kasus vandalisme yang terjadi pada baliho-baliho politisi, hal ini tidak hanya disebabkan oleh faktor iseng, ada juga sebagian masyarakat merasa tidak nyaman dengan adanya baliho tersebut.
Tidak perlu berlebihan dalam upaya mengenalkan politisi, baliho-baliho bertebaran dimana-mana, visi misi diumbar kesana kemari, janji ditulis begitu indah dan semacamnya. Patutnya para politisi bisa lebih bijak lagi dalam menganggarkan uang.Â