Gelaran Olimpiade Tokyo akan usai dalam beberapa hari kedepan. Berbagai pertandingan dari tiap cabang olahraga telah bergulir. Momen haru, senang, dan sedih menghiasi Olimpiade Tokyo kali ini. Berbagai pencapaian sejarah pun terukir didalamnya.
Puluhan medali telah telah diraih atlet dari berbagai penjuru negara. Meski bergulir ditengah pandemi covid, Olimpiade Tokyo 2020 tetap berjalan dengan meriah.
Kevin Cordon menjadi salah satu sejarah yang tercipta di Olimpiade Tokyo kali ini. Ia adalah atlet bulu tangkis pada nomer tunggal putra asal Guatemala, Amerika Tengah.
Kevin Cordon merupakan pebulu tangkis non-ranking, ia saat ini menempati posisi 59 dunia (tunggal putra). Sebelum pertandingan bergulir, banyak orang meragukan kemampuan dari Kevin Cordon.
Sang pelatih, Muamar Qadafi (Indonesia) sebelumnya tidak terlalu menuntut Kevin Cordon bermain ngotot. Ia hanya berharap anak asuhnya tersebut bisa tampil tenang dan memperlihatkan hasil dari latihannya selama ini.
Namun siapa sangka, Kevin Cordon, seseorang yang dianggap kuda hitam dapat melaju hingga partai semifinal. Hal ini tentu mengejutkan banyak pihak, terutama sang pelatih dan negaranya. Dalam perjalanannya menembus semifinal, Kevin Cordon banyak menumbangkan musuh-musuh hebat yang notabene berperingkat jauh diatasnya.
Sebut saja atlet asal Hongkong, Nga Ka Long Angus, ia harus mengakui kehebatan Cordon dalam babak penyisihan grup, ia pun kalah dua set langsung, (22-20, 21-13). Padahal saat itu Nga Ka Long menjadi salah satu unggulan, ia menduduki peringkat 9 dunia dan diharapkan dapat meraih medali.
Laju Kevin Cordon kian tak terhenti, di perempat final ia melawan Heo Kwang Hee, wakil Korea Selatan. Sekali lagi, Kevin Cordon membuat kejutan, ia berhasil menumbangkan Heo 2 set langsung, (21-13, 21-18). Tentu hal ini sangat hebat, sebab, ia bisa menang melawan atlet yang sebelumnya mengalahkan sang peringkat 1, Kento Momota dari Jepang.
Pada semifinal, langkah Kevin Cordon harus terhenti setelah takluk dari Viktor Axelsen, unggulan nomer 2 Denmark. Kemudian dalam perebutan medali perunggu, ia kalah lagi melawan wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting yang menduduki peringkat 5 dunia.
Dengan hasil tersebut, Kevin Cordon otomatis gagal mempersembahkan medali untuk Guatemala. Meskipun begitu, pencapaian Kevin Cordon tetap di apresiasi oleh Federasi Bulu Tangkis Guatemala. Dalam akun instagram Badminton Guatemala, @badmintonguate, mereka menuliskan kebanggaannya atas Kevin Cordon.