Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Taman Gantung Babilonia: Keajaiban Tanpa Kejelasan

11 Juni 2021   22:25 Diperbarui: 11 Juni 2021   22:28 4741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Taman Gantung Babilonia (www.propertyinside.id)

Pada kesempatan kali ini, mimin akan membahas tentang Taman Gantung Babilonia, tempat yang dulunya dapat kita temui di buku atlas nama dan termasuk dalam 7 keajaiban dunia kuno. Taman Gantung Babilonia/Samiramis ini terletak di wilayah Al Hilllah Selatan Bagdad, Irak. Taman ini berdiri pada masa Mesopotamia yang berarti "diantara sungai-sungai".

Nama Taman Gantung sendiri berasal dari terjemah bahasa Yunani "Kremastos" dan bahasa Latin "Pensilis" yang berarti tidak hanya tergantung, tapi terletak di atas suatu teras. Hal tersebut mengacu pada pada posisi Taman Babilonia yang tergantung di atas tebing dimana dibawahnya terdapat Sungai Euprates atau Eufrat

Berdasarkan sumber literatur kuno, Taman Gantung Babilonia ini didirikan oleh seorang raja yang bernama Nebukadnezar II, dia adalah cucu dari raja yang cukup terkenal pada 600 SM yaitu Raja Hammurabbi. Taman gantung ini dibuat sebagai bentuk cinta Nebukadnezar II terhadap permaisurinya bernama Amiyitis yang ingin melihat pepohonan gantung dan tanaman seperti saat dia berkunjung di Persia.

Menurut "manuskrip lama" abad 4 yang ditulis oleh seorang biarawan bernama Berossus, digambarkan bahwa Taman Gantung Babilonia merupakan taman gantung yang sangat indah dan megah dimana air - air mengalir dicelah-celah bangunan diantara pepohonan yang rindang.

Sementara itu, menurut arkeolog bernama Sir Leonard Wolley, taman gantung ini dibangun secara vertikal dengan ukuran teras yang besar. Bangunan tersusun dari balok-balok besar yang kokoh. Sementara itu, untuk pengairan taman ini, Raja Nebukadnezar II membangun sistem irigasi perairan dari Sungai Eufrat. Diyakini pada masa Mesopotamia ini, sistem pertanian sudah sangat maju dan menjadi contoh wilayah kerajaan lain.

Di taman tersebut Raja Nebukadnezar II dan para permaisuri serta warganya selalu menghabiskan waktu bersama-sama, karena keindahannya tersebut, para penduduk Babilonia mensucikan taman gantung ini.

Para ilmuan percaya, taman gantung ini musnah karena adanya bencana alam, yaitu gempa bumi pada Abad ke 2. Namun pendapat ini masih diragukan dan terus dikaji oleh para ilmuan.

Meskipun Taman Gantung Babilonia ini pernah masuk dalam keajaiban kuno, perlu diketahui hingga saat ini bukti fisik keberadaannya masih terus dicari dan belum benar-benar ditemukan, hanya berdasarkan sumber-sumber tertulis dan perkiraan. Oleh karena itu, taman ini dijuluki keajaiban tanpa kejelasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun