Macan tutul Jawa atau macan kumbang (panthera pardus melas) termasuk jenis kucing besar yang masih satu spesies dengan macan tutul.Â
Macan kumbang merupakan satu - satunya jenis kucing besar yang masih tersisa di tanah Jawa.
Mereka merupakan kucing besar yang sangat ahli dalam memanjat pepohonan.
Berikut ini adalah ciri - ciri fisik dari macan kumbang,
- Memiliki 2 variasi warna, yaitu oranye terang dan hitam. Masyarakat menyebut yang oranye dengan macan tutul Jawa, sedang yang hitam yaitu macan kumbang Jawa, keduanya sama - sama memiliki tutul ditubuh
- Memiliki ukuran antara 90 - 170 cm dengan berat mencapai 35 kg
- Perawakan lebih kecil dari jenis macan lain
- Memiliki tubuh ramping namun kekar
- Biasanya berada di ranting pepohonan
- Memiliki bintik - bintik disekujur tubuh, namun untuk macan kumbang hitam, bintik ditubuh tidak terlalu jelas. Namun nampak mengkilat bila dilihat lebih dekat
- Memiliki mata yang terlihat sayu
- Mempunyai 4 taring tajam di mulit bagian depan
- Memiliki ekor yang panjang, sekitar 60 - 90 cm
- Terlihat sering sendirian atau individu.
Habitat macan kumbang berada di hutan sub tropis. Makanan favorit dari macan kumbang ini adalah babi hutan, rusa, serta burung.
Mereka selalu berburu pada malam hari, inilah mengapa mereka di sebut hewan nokturnal atau tidur siang hari, aktif malam hari. Dengan mengandalkan kelincahan dan ketajaman pengelihatan, mereka kerap menyergap mangsanya dengan cepat dan akurat.
Macan kumbang hitam berklamufase bila malam hari, sering kali sulit dilihat, seakan tubuhnya menyatu dengan kegelapan, namu bila dilihat dengan teliti, tutul - tutul di tubuhnya sedikit memancarkan cahaya, seakan seperti kumbang dimalam hari.
Inilah alasan kenapa macan ini disebut macan kumbang atau nama kerennya Black Panther penghuni hutan Jawa. Karena ketangkasannya, sampai dibuatkan film yang berjudul Black Panther (2018) di US.
Mereka tergolong dalam hewan karnivora atau pemakan daging dan berkembangbiak dengan melahirkan. Macan tutul Jawa ini bisa kita temui di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat. Tempat ini merupakan habitat asli mereka.
Namun, menurut berbagai kesaksian, hampir di seluruh hutan di Jawa, terutama alas Purwo, Baluran, hutan Gunung Semeru, Slamet, dan Lawu, masih sering terlihat macan kumbang yang berkeliaran.
Contohnya di Gunung Semeru, tepatnya di pos 3, sebelum Ranu Kumbolo. Pihak pengelola Gunung Semeru tidak menyarankan para pendaki melewati pos ini selepas jam 18.00 / 6 magrib, karena mulai jam inilah macan kumbang / tutul mulai berkeliaran.
Macan tutul oranye sendiri keberadaannya sekarang mulai jarang, sedangkan untuk populasi macan tutul hitam / kumbang masih cukup tinggi. Warna hitam ini disebabkan oleh satu alel resesif yang dimiliki hewan ini. Mudahnya, warna alel dominan oranyenya sudah ditutupi oleh alel resesif berwarna hitam.