Sektor publik telah peka terhadap realitas pragmatis masyarakat multi-budaya. Kebijakan yang sulit diarahkan terintegrasi dan berinisiatif untuk memastikan stabilitas sosial melalui dialog, pertemuan aktif dan konsultasi dengan pemimpin agama terkait isu-isu yang berpotensi kontroversial dan kebijakan yang ketat dengan persamaan ras.Â
Perbedaan kepercayaan dan budaya diterima dan diawetkan: jumlah hari libur nasional yang sama diumumkan untuk empat kelompok ras dan agama utama. Sedangkan bahasa Inggris adalah bahasanya bisnis dan pemerintahan, bahasa Inggris, ditambah bahasa Melayu, Bahasa Mandarin (Mandarin) dan Tamil adalah empat bahasa resmi.Â
Upaya tersebut dilakukan pemerintah untuk membangun jalur komunikasi dengan berbagai tokoh agama dan terus berdiskusi terbuka  terutama selama krisis seperti dampak potensial dari serangan teroris dan penemuan kelompok sel teroris Muslim di Singapura.Â
Pemerintah Singapura juga membuat undang-undang yang ketat untuk mencegah tindakan yang bisa memicu permusuhan perlawanan kelompok ras atau agama manapun.
Daftar Pustaka
Â
Earley, P. C., & Ang, S. (2003). Cultural intelligence: Individual interactions across cultures. Stanford University Press
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H