Pembangunan merupakan sebuah proses dalam mencapai kondisi yang lebih baik, dengan adanya pembangunan, diharapkan terdapat adanya perubahan yang ingin dicapai. Namun, proses pembangunan tidaklah mudah karena memiliki permasalahan sendiri dan diperlukan adanya perencanaan yang matang dari hulu ke hilir. Munandar (2000) menyebutkan terdapat permasalahan dalam perencanaan pembangunan yaitu terdapat perbedaan ketika ingin direncanakan. Hal ini disebabkan oleh lemahnya perencanaan secara actual. Banyak pengalaman di negara dunia ketiga menunjukkan perencanaan yang disebabkan oleh usaha menghindari kegagalan pasar yang justru menyebabkan kegagalan pemerintah dan dinilai memperparah keadaan. Berikut permasalahan dalam perencanaan pembangunan:
- Harga faktor produksi, pemilihan teknik, dan penciptaan lapangan kerja. Adanya kebijakan pemerintah yang rawan menyebabkan efek negative seperti penetapan nilai tukar yang berlebihan, depresiasi investasi, kuota dan pemberian kredit dengan suku bunga yang terlalu rendah yang menampilkan adanya biaya modal individu yang berlebihan yang rawan menyebabkan kelangkaan. Permasalahan lain ialah terdapat distorsi harga faktor produksi yang mendorong keinginan pemerintah menerapkan kebijakan yang berorientasi pada harga dan rawan menyebabkan inefisiensi dalam perencanaan.
- Ketimpangan dan migrasi desa kota. Dengan adanya migrasi yang lebih banyak ke kota, menyebabkan kerawanan akan ketimpangan hasil pembangunan dan banyaknya pengangguran. Dilain siis, output pertanian semakin berkurang dan biaya sosial semakin tinggi.
- Kebutuhan pendidikan dan lapangan kerja. Semakin meningkatnya keperluan kualitas pekerja bisa berdampak negatif yaitu rawan banyak pengangguran dan belum tentu yang berpendidikan memiliki teknik bekerja lebih baik daripada yang lain.
Selanjutnya, terdapat faktor yang mendorong kegagalan dalam perencanaan pembangunan yakni:
- Keterbatasan penyusunan perencanaan. Banyak perencanaan tanpa mempertimbangkan tujuan dan dampak lain bahkan tidak melibatkan masyarakat menyebabkan kesenjangan yang semakin melebar dan penurunan kepercayaan masyarakat akan pembangunan.
- Data yang kurang memadai dan andal. Permasalahan berikutnya dalam perencanaan pembangunan adalah data yang kurang mendukung, kurang lengkap, dan kurang valid. Hal ini menyebabkan perencanaan dijalankan kurang berlandaskan fakta yang sebenarnya dan hasilnya akan kurang merangkum kebutuhan masyarakat.
- Gejolak ekonomi eksternal dan internal yang tidak diantisipasi sebelumnya. Mayoritas negara berkembang menganut sistem perekonomian terbuka yang membawa arus internasional, modal asing yang semakin menyebabkan ketergantungan dan kurang mandiri dalam menyusun perencanaan pembangunan.
- Kelemahan institusi. Kurang kompetennya institusi dalam mendukung proses perencanaan menyebabkan komunikasi kurang berjalan lancar dan terdapat koordinasi yang salah. Hasilnya perencanaan seolah berjalan sectoral dan melupakan tujuan perencanaan bersama.
- Kurangnya kemauan politik. Politik sering diartikan negativf, namun dalam konteks ini kemauan politik yang baik akan memberikan motivasi dan kesepakatan untuk memimpin perencanaan dengan baik khususnya dalam pengentasan kemiskinan, mengurangi ketimpangan dan pengangguran, dan meningkatkan pertumbuhan GNP berdasarkan prinsip forward looking.
- Mekanisme pasar yang melebihi dari perencanaan. Mekanisme pasar yang semakin berkembang menyebabkan suatu negara gagal dalam melakukan perencanaan sesuai dengan keinginan dan value suatu negara. Hasilnya, pembangunan seolah seperti disetir oleh pasar dan mengurangi makna dari pembangunan itu sendiri.
- Koordinasi dan ego sectoral. Banyaknya aturan yang tumpeng tindih karena ego sectoral yang ingin masing-masing menonjol menyebabkan koordinasi kurang berjalan dan kualitas pembangunan menjadi rendah karena seolah pembangunan bersifat subjektif dan hanya dari sektor tertentu.
Daftar Pustaka
 Munandar, Haris. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI