Memang tidak mudah mengubah mindset seseorang, tetapi semuanya bisa ketika bisa dan terbiasa
Sebenarnya ada dua cara dalam mensosialisasikan hal baru atau kebijakan baru yaitu menggunakan cara koersif atau persuasif. Koersif berarti menggunakan cara yang menjurus ke kekuasaan yang menjurus ke paksaan seperti sangsi atau hukuman, sedangkan cara persuasif ialah pendekatan sosial humanisme yaitu pendekatan sosialisasi dan mendengar keluh kesah.Â
Pemerintah daerah yang menjalankan asas desentralisasi disarankan oleh pemerintah pusat menggunakan pendekatan persuasif, tetapi ada juga pemerintah daerah yang tidak perlu disebutkan menggunakan pendekatan koersif, mungkin karena ingin cepat selesai, panik, atau masyarakat cepat patuh. Berbeda dengan Bali yang mulai menggunakan pendekatan persuasif yaitu humanism yang dikolaborasikan dengan nilai-nilai keadatan dan ke masyarakat di sana.
Jadilah komunikator bukan instruktur atau predator, ingat negara kita negara demokrasi
Kalimat di atas menggambarkan bahwa kebijakan baru harus disosialisasikan karena pemerintah bukanlah instruktur senam yang menggunakan metode keharusan dan bukan juga seorang predator yang memaksakan kehendaknya seperti apa kata Elmore (1979), bahwa kebijakan baru perlu disosialisasikan sesuai dengan keinginan dan nilai mereka.Â
Masyarakat memiliki nilai dan keinginan masing-masing dan ingin nilai tersebut didengar. Ketika sudah didengar, maka semua golongan baik golongan "coba-coba", "takut atau ragu", ataupun "mau karena ada tujuan" dapat divaksin dengan sukarela demi tujuan jangka menengah kita.
Daftar Pustaka
Elmore, Richard.1979. Bacward Mapping: Implementation Research and Polici Decision. Policy Science Quarterly 94(4):601-616. JSTOR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H