Jika Eropa punya Venesia dengan kanal-kanal, jembatan dan gondolanya, maka benua Asia pun punya banyak kota yang serupa. Namanya Zhou Zhuang. Zhou Zhuang, sebuah kota kecil yang terletak di wilayah administratif Kunshan, Propinsi Jiangsu, Cina. Kota air Zhou Zhuang dibangun di masa dinasti Ming dan Qing (1368 - 1911). Pada awalnya merupakan tanah perdikan Yaocheng, tahun 1086 sebagian besar kota ini dihibahkan oleh pemiliknya, Zhao Digong, kepada biara Quanfu, dan kemudian dinamakan sebagai Zhou Zhuang. Tidak seperti Venesia yang hanya satu-satunya, Zhou Zhuang merupakan satu dari beberapa kota air kuno yang dipunyai Cina. Selain itu juga ada Zhujiajiao di Shanghai, dan Tong Li di Suzhou, juga di Propinsi Jiangsu. Zhou Zhuang sangat mudah diakses, baik dari Shang Hai melalui bus umum, ataupun dari Suzhou, yang hanya berjarak kurang lebih 35 km dari Zhou Zhuang. Coach bus yang saya naiki hari itu berangkat pagi-pagi dari Suzhou, setelah sempat bermalam sebelumnya di Suzhou. Perjalanan yang memakan waktu sekitar kurang lebih 45 menit itu melewati jajaran tanaman kuning yang sangat indah (saya tak tahu nama persisnya, semacam orok-orok, mungkin Chrysanthemum), yang tampaknya dibudidayakan. Sekitar jam 9 (atau jam 10 waktu kita) coach bus telah sampai di Zhou Zhuang. Pemandu saya, berasal dari propinsi Henan, menjalani pemeriksaan yang cukup ketat. Pemeriksaan khusus pemandu ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemandu memilliki ijin yang resmi, dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan rombongan (saya berangkat bersama dengan rombongan). Setelah pemeriksaan kurang lebih 15 menit, pemandu saya menjelaskan bahwa banyak kejadian dimana pemandu berbuat kriminal seperti mencuri atau meninggalkan rombongan di tengah perjalanan. Masuk ke gerbang Zhou Zhuang ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Pada bulan itu ternyata jalan masuk ke objek wisata diperbaiki, sehingga menimbulkan kemacetan yang luar biasa. Setengah jam kami menunggu, sebelum akhirnya kami bisa masuk ke kota kuno tersebut. Pemandu saya, A Cing, meminta semua penumpang bus untuk turun dan berjalan kaki menuju gerbang, 300 meter jauhnya, karena kemacetan sepertinya akan berlangsung cukup lama. Angin semilir musim semi dan Yun Hai Pagoda yang menjulang menyapa saya ketika masuk ke dalam kompleks kota kuno itu. [caption id="attachment_83067" align="alignleft" width="180" caption="disapa oleh Yun Hai Pagoda"][/caption] Objek wisata ini memang populer, sebegitu populernya sehingga pada jam 10 siang itu, ribuan orang melewati gerbang masuknya, akibatnya adalah keringetan luar biasa, paduan antara sesaknya pengunjung dengan panas terik musim semi. Pagi sebelum jam 9 atau malam hari adalah saat yang tepat untuk mengunjungi Zhou Zhuang. Tiket masuknya RMB 100, atau sekitar 120 ribu rupiah. (1 RMB : 1200 Rupiah). Kesan kota air kuno memang sangat terasa ketika masuk ke dalam komplek. Jajaran bangunan tua dari bata masih tertata rapi, dihiasi dengan jendela dan pintu dengan pola geometri bersilang-silang (latticework) yang khas membuat saya berasa memasuki kota-kota di film-film silat besutan sutradara Hong Kong. Saya mulai merasakan keindahan kota kuno ini ketika berjalan menyusuri pinggir kanal air, dirindangi ratusan pohon willow sepanjang kanal. [caption id="attachment_83065" align="alignleft" width="180" caption="Ibu tua pendayung Gondola"]
![1294035843680277237](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/55650dce0423bd08698b4568.jpeg?t=o&v=770)
![12940357091936974130](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/55650dce0423bd08698b4569.jpeg?t=o&v=770)
![12940354211491630223](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/55650dcf0423bd08698b456a.jpeg?t=o&v=770)
![12940357501946467209](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/55650dd00423bd08698b456b.jpeg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI