Mohon tunggu...
andri wardhana
andri wardhana Mohon Tunggu... -

Pembaca setia, tapi kadang-kadang pengen posting juga. Suka jalan-jalan, makan-makan, apalagi dibayarin :P

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Shanghai-Suzhou: Eropa Punya Venesia, Asia?

3 Januari 2011   07:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Eropa punya Venesia dengan kanal-kanal, jembatan dan gondolanya, maka benua Asia pun punya banyak kota yang serupa. Namanya Zhou Zhuang. Zhou Zhuang, sebuah kota kecil yang terletak di wilayah administratif Kunshan, Propinsi Jiangsu, Cina. Kota air Zhou Zhuang dibangun di masa dinasti Ming dan Qing (1368 - 1911). Pada awalnya merupakan tanah perdikan Yaocheng, tahun 1086 sebagian besar kota ini dihibahkan oleh pemiliknya, Zhao Digong, kepada biara Quanfu, dan kemudian dinamakan sebagai Zhou Zhuang. Tidak seperti Venesia yang hanya satu-satunya, Zhou Zhuang merupakan satu dari beberapa kota air kuno yang dipunyai Cina. Selain itu juga ada Zhujiajiao di Shanghai, dan Tong Li di Suzhou, juga di Propinsi Jiangsu. Zhou Zhuang sangat mudah diakses, baik dari Shang Hai melalui bus umum, ataupun dari Suzhou, yang hanya berjarak kurang lebih 35 km dari Zhou Zhuang. Coach bus yang saya naiki hari itu berangkat pagi-pagi dari Suzhou, setelah sempat bermalam sebelumnya di Suzhou. Perjalanan yang memakan waktu sekitar kurang lebih 45 menit itu melewati jajaran tanaman kuning yang sangat indah (saya tak tahu nama persisnya, semacam orok-orok, mungkin Chrysanthemum), yang tampaknya dibudidayakan. Sekitar jam 9 (atau jam 10 waktu kita) coach bus telah sampai di Zhou Zhuang. Pemandu saya, berasal dari propinsi Henan, menjalani pemeriksaan yang cukup ketat. Pemeriksaan khusus pemandu ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemandu memilliki ijin yang resmi, dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan rombongan (saya berangkat bersama dengan rombongan). Setelah pemeriksaan kurang lebih 15 menit, pemandu saya menjelaskan bahwa banyak kejadian dimana pemandu berbuat kriminal seperti mencuri atau meninggalkan rombongan di tengah perjalanan. Masuk ke gerbang Zhou Zhuang ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Pada bulan itu ternyata jalan masuk ke objek wisata diperbaiki, sehingga menimbulkan kemacetan yang luar biasa. Setengah jam kami menunggu, sebelum akhirnya kami bisa masuk ke kota kuno tersebut. Pemandu saya, A Cing, meminta semua penumpang bus untuk turun dan berjalan kaki menuju gerbang, 300 meter jauhnya, karena kemacetan sepertinya akan berlangsung cukup lama. Angin semilir musim semi dan Yun Hai Pagoda yang menjulang menyapa saya ketika masuk ke dalam kompleks kota kuno itu. [caption id="attachment_83067" align="alignleft" width="180" caption="disapa oleh Yun Hai Pagoda"][/caption] Objek wisata ini memang populer, sebegitu populernya sehingga pada jam 10 siang itu, ribuan orang melewati gerbang masuknya, akibatnya adalah keringetan luar biasa, paduan antara sesaknya pengunjung dengan panas terik musim semi. Pagi sebelum jam 9 atau malam hari adalah saat yang tepat untuk mengunjungi Zhou Zhuang. Tiket masuknya RMB 100, atau sekitar 120 ribu rupiah. (1 RMB : 1200 Rupiah). Kesan kota air kuno memang sangat terasa ketika masuk ke dalam komplek. Jajaran bangunan tua dari bata masih tertata rapi, dihiasi dengan jendela dan pintu dengan pola geometri bersilang-silang (latticework) yang khas membuat saya berasa memasuki kota-kota di film-film silat besutan sutradara Hong Kong. Saya mulai merasakan keindahan kota kuno ini ketika berjalan menyusuri pinggir kanal air, dirindangi ratusan pohon willow sepanjang kanal. [caption id="attachment_83065" align="alignleft" width="180" caption="Ibu tua pendayung Gondola"]

1294035843680277237
1294035843680277237
[/caption] Tak sabar rasanya ingin segera menaiki gondola untuk menyusuri kota tua itu. Setelah melewati jembatan Fu'an, saya mencari loket masuk gondola. Saya membayar RMB 30, atau sekitar 45 ribu, dan kemudian gondola saya bersama dengan 7 orang penumpang, ditemani dengan pendayung, seorang ibu lansia berumur 60an tahun yang tampaknya masih kuat dan penuh senyum, segera berangkat meninggalkan dok. [caption id="attachment_83062" align="alignright" width="180" caption="Gondola ala Zhou Zhuang, naik berduabelas bisa!"]
12940357091936974130
12940357091936974130
[/caption] Inilah momen yang tepat untuk menyusuri Zhou Zhuang, lepas dari kerumunan turis seperti saya. Semilir angin menemani saya ketika gondola itu pelan meninggalkan dok. Dengan bahasa Cina yang tak saya mengerti, ibu pendayung tua itu menawarkan untuk mengiringi perjalanan 30 menit itu dengan nyanyian khas. Kami mengangguk setuju. Segeralah, suara tuanya itu mulai melantunkan lagu cengkok Mandarin. Zhou Zhuang memang berbeda. Menyusuri kanal, menikmati bangunan rumah tinggal kuno jaman dahulu yang terawat baik, menikmati suara mendayu pendayung tua, dan kecipak air ketika gondola membelah air kanal ..... [caption id="attachment_83063" align="alignleft" width="180" caption="Menyusuri kanal air Zhou Zhuang"]
12940354211491630223
12940354211491630223
[/caption] Sayang sekali, perjalanan 30 menit itu terasa sangat cepat berakhir. Ibu tua itu pun tersenyum lebar di akhir perjalanan, juga mungkin karena RMB 15 yang kami berikan kepadanya untuk upah bernyanyinya. Perhentian gondola langsung disambut dengan sebuah gang sempit dengan rumah-rumah tua dan pedagang cinderamata di kiri kanannya. Ingat, jangan sampai anda tertipu di sini. Hampir semua cenderamata di sini berharga 4 kali lipat dari pada kalau dibeli di gerbang keluar Zhou Zhuang. Simpan uang anda untuk membeli lebih murah nantinya. Menyusuri rumah-rumah tempat tinggal kuno, dengan dinding-dinding yang sudah retak dan kusam, atap yang miring, dimana situs kota tua ini juga masih didiami penduduk sampai sekarang, menyajikan sekilas sejarah Cina yang menarik untuk dipelajari. Gerbang keluar kota objek wisata diwarnai dengan ratusan pedagang cinderamata yang menjual berbagai macam benda, utamanya khas Zhou Zhuang. Jika anda tertarik membelinya, carilah benda-benda khas daerah itu, seperti ukir-ukiran hiasan dinding berhaga sekitar RMB 40 -70 (ingat, kemampuan anda menawar sangat diperlukan di sini!), bola-bola warna-warni keemasan (entah untuk apa), dompet kulit, dan jika anda bukan muslim, anda harus mencoba oleh-oleh khas ini, maaf, Kaki atas babi panggang khas Wanshan. Dengan harga sekitar RMB 70-80, anda bisa menikmati kaki babi seberat sekitar 5-7 ons yang nikmat dan tidak bergajih. Makanan-makanan sini juga unik, seperti penyu, belut, kerang air tawar, tapi entahlah dengan rasanya. [caption id="attachment_83064" align="alignleft" width="180" caption="Twin Bridge Zhou Zhuang"]
12940357501946467209
12940357501946467209
[/caption] Rute perjalanan yang disarankan : 1. Menginap dahulu di Shanghai atau Suzhou. 2. Berangkat pagi-pagi menuju ZHou Zhuang, via Shanghai/Suzhou dengan bus umum. Walaupun biasanya perjalanan wisata Zhou Zhuang adalah one day trip, tidak ada salahnya anda menginap di sana. Biayanya sekitar RMB 200-400. Pengalaman malam hari di Zhou Zhuang tidak kalah menariknya. 3. Pulang ke Shanghai, atau melanjutkan wisata ke Suzhou.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun