Mohon tunggu...
Andri Faisal
Andri Faisal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang dosen manajemen keuangan dan Statistik. Peminat Sastra dan suka menulis fiksi. Suka Menulis tentang keuangan dan unggas (ayam dan burung) http://uangdoku.blogspot.com http://backyardpen.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] Ismail the Forgotten Arab [Bagian ke-27]

15 Oktober 2017   10:42 Diperbarui: 15 Oktober 2017   11:04 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mundur 

Mulazim sudah memerintahkan kami mundur. Tiga orang terjebak yakni Tuncay, Hanzhalah, dan Orban. Aku tidak tahu mengapa mereka tertinggal. Mungkin mereka terus menerus melawan pasukan musuh sehingga tertinggal.

Mulazim menjadi sedih seolah ia meninggalkan mereka padahal ia berjanji. Ia meminta aku menjumlahkan peluru dan mempersiapkan anggota untuk  serangan balik. Aku sudah bilang padanya untuk tenang dan kita harus berusaha membebaskan ketiga orang terseut. Mungkin saja mereka belum tertangkap namun merek masih terjebak oleh pasukan Gurkha atau pasukan Australia yang ada di depan. Kini mereka hanya 9 yang bebas yang bisa melawan pasukan musuh namun mereka masih memikirkan untuk membebaskan.

Mungkin bagi yang lain sudah menjadi risiko perang dan tdak usah mereka pikirkan namun kami sudah berjanji kalau masih hidup akan membebaskan.

"Kalau tidak ada maka kita culik saja orang mereka"

"Ya, kenapa aku tidak pikirkan dari tadi ?"

Mereka berduanya untuk memikirkan untuk menculik orang Australia atau Gurkha dan mereka dapat menukarkan dengan teman-teman mereka sendri .

Usaha pertama adalah mencari mereka. Mulazim menyuruh Abdul Khoir yang biasa untuk melacak mereka dan mereka sudah melihat bahwa merea tidak terlihat dan ada banyak pasukan musuh yang berada di dalam parit kami.

Mulazim sudah mengontak koleganya namun tidak ada jawaban. Ia menunggu saja teman-teman yang telah mencari orang yang hilang namun mereka tidak menemukan. Abdul Khoir pulang dengan tangan kosong. Aku mau saja maju ke depan untuk mencari teman-teman namun Mulazim melarang dan ia ingin menambahkan senjata besok di peleton. Ia juga terdesak dan memerlukan bantuan juga. Mereka masih bertahan di baris pertama yang terus menerus terkena tekanan musuh .

Mulazim berusaha untuk maju ke depan. Ia mengambil senjata musuh. Mereka tahu mereka tidak bersiap untuk menghadapi. Dan benar saja mereka sedang merayakan kemenangan meraka. Mulazim segera menyerang mereka dan menembaki. Seluruh pasukan Australia berusaha lari namun mereka tertembak oleh pasukan Turki dan mereka menahan serta menangkapnya. Meski benteng sudah sempat direbut mereka membalikkan lagi keadaan.

Aku pikir aku akan menukar mereka dengan pasukan kami yang tertangkap. Mereka pasukan Australia dua orang dan seorang Gurkha. Jadi kami dapat tiga tawanan dan akan ditukarkan dengan musuh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun